Pajangan, Jumat 30 Oktober 2015 jam 21.00 Wib, Kapolsek Pajangan AKP Riwanta menghadiri acara merti Dusun Butuh Kidul Triwidadi Pajangan bertempat di rumah Bpk. Giyanto Dk. Butuh Kidul RT 03 Triwidadi Pajangan Bantul.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dukuh Butuh Kidul Bpk. Sujud, Ketua BPD Butuh Kidul Bpk. Sukiyo, para Kepala Dukuh Triwidadi dan Calon Bupati Bantul paslon No. 1 H. Drs. Suharsono (sebagai undangan). Lurah Triwidadi Slamet Riyanto berhalangan hadir dikarenakan sedang mengikuti pelatihan.
Bapak Sukiyo sebagai Ketua panitia kegiatan menyampaikan kita memiliki Gongso (gamelan) dan budaya oleh karena itu harus tetap dilestarikan. Melalui Kesenian Wayang Kulit yang merupakan peninggalan Waliyulloh dapat memberikan nasihat yang baik dan yang kurang baik untuk ditinggalkan sehingga kita bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
Sedangkan Bpk. Sujud sebagai Kepala Dukuh Butuh Kidul mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan dan Kapolsek Pajangan. Terima kasih atas segala bantuan dari donatur sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik. Ia menambahkan bahwa dengan acara Merti Dusun atau Bersih Dusun ini kita mohon kepada Alloh SWT untuk dijauhkan dari mara bahaya baik untuk Butuh Kidul maupun para donatur yang membantu acara ini. Diharapkan pula acara ini bisa menambah guyub rukun warga Butuh Kidul sehingga dapat membangun guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Sebelum dilakukan pagelaran Wayang Kulit terlebih dahulu ditampilkan Panembrono oleh warga Butuh Kidul. Kemudian dilakukan penyerahan wayang secara simbolis dari panitia kepada 2 Dalang, Dalang Cilik Gati Pamungkas dan Ki Dalang Ngudi Cermo Sugito.
Dalang Cilik Gati Pamungkas dari SDN Triwidadi membawakan lakon “Aji Norontoko” dan kemudian dilanjutkan oleh Ki Dalang Ngudi Cermo Raharjo dari Kalangan Bangunjiwo Kasihan yang membawakan lakon “Gathot Kaca Dadi Ratu” (Gathot Kaca Jadi Raja). Sinden Ibu Suyati, Tamiati, Sukiyem, Nikha dan Kelompok Karawitan Antrigeni pimpinan Bpk. Sukimin mengiringi pagelaran Wayang Kulit pada malam itu. Pagelaran Wayang Kulit ini disaksikan oleh warga masyarakat sejumlah ± 300 orang. Gathot Kaca Dadi Ratu menurut Bapak Sukiyo dimaksudkan agar warga masyarakat Butuh Kidul nantinya bisa menjadi lebih baik.
Hingga selesainya pagelaran wayang peringatan merti Dusun Butuh Kidul situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. (Sihumas Sek Pajangan).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dukuh Butuh Kidul Bpk. Sujud, Ketua BPD Butuh Kidul Bpk. Sukiyo, para Kepala Dukuh Triwidadi dan Calon Bupati Bantul paslon No. 1 H. Drs. Suharsono (sebagai undangan). Lurah Triwidadi Slamet Riyanto berhalangan hadir dikarenakan sedang mengikuti pelatihan.
Bapak Sukiyo sebagai Ketua panitia kegiatan menyampaikan kita memiliki Gongso (gamelan) dan budaya oleh karena itu harus tetap dilestarikan. Melalui Kesenian Wayang Kulit yang merupakan peninggalan Waliyulloh dapat memberikan nasihat yang baik dan yang kurang baik untuk ditinggalkan sehingga kita bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
Sedangkan Bpk. Sujud sebagai Kepala Dukuh Butuh Kidul mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan dan Kapolsek Pajangan. Terima kasih atas segala bantuan dari donatur sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik. Ia menambahkan bahwa dengan acara Merti Dusun atau Bersih Dusun ini kita mohon kepada Alloh SWT untuk dijauhkan dari mara bahaya baik untuk Butuh Kidul maupun para donatur yang membantu acara ini. Diharapkan pula acara ini bisa menambah guyub rukun warga Butuh Kidul sehingga dapat membangun guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Sebelum dilakukan pagelaran Wayang Kulit terlebih dahulu ditampilkan Panembrono oleh warga Butuh Kidul. Kemudian dilakukan penyerahan wayang secara simbolis dari panitia kepada 2 Dalang, Dalang Cilik Gati Pamungkas dan Ki Dalang Ngudi Cermo Sugito.
Dalang Cilik Gati Pamungkas dari SDN Triwidadi membawakan lakon “Aji Norontoko” dan kemudian dilanjutkan oleh Ki Dalang Ngudi Cermo Raharjo dari Kalangan Bangunjiwo Kasihan yang membawakan lakon “Gathot Kaca Dadi Ratu” (Gathot Kaca Jadi Raja). Sinden Ibu Suyati, Tamiati, Sukiyem, Nikha dan Kelompok Karawitan Antrigeni pimpinan Bpk. Sukimin mengiringi pagelaran Wayang Kulit pada malam itu. Pagelaran Wayang Kulit ini disaksikan oleh warga masyarakat sejumlah ± 300 orang. Gathot Kaca Dadi Ratu menurut Bapak Sukiyo dimaksudkan agar warga masyarakat Butuh Kidul nantinya bisa menjadi lebih baik.
Hingga selesainya pagelaran wayang peringatan merti Dusun Butuh Kidul situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. (Sihumas Sek Pajangan).
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE