Pajangan – Kamis, 2 Juni 2016 jam 09.00 Wib telah dilaksanakan penilaian lomba tingkat DIY terhadap kelompok tani komuditas tebu Margo Dadi Desa Triwidadi bertempat di rumah Bpk. Wiyono Dusun Kersan RT 04 Triwidadi Pajangan.
Hadir dalam acara ini Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dipertahut Kab.Bantul Ir.Sugeng Santosa, Ketua Tim Penilai Lomba Ir. Menik Nilawati (Dishutbun DIY), Tim Penyelenggara Lomba Ir. Ika Hartanti, M.Si, Kepala Seksi Perkebunan Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dipertahut Bantul, Ir. Ishartati, MMA, Bpk. Sriyanto dari PT. Madu Baru, Sekcam Kec. Pajangan Bambang Yuliono, S.E., Danramil 18/Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kanit Sabhara Polsek Pajangan Ipda Suhirno, Kasihumas Polsek Pajangan Aiptu Sunarto, Bhabinkamtibmas Desa Triwidadi Aiptu Ngadiman, Lurah Triwidadi Slamet Riyanto, SE, Kepala Dukuh Kersan Bpk. Giyana, Ketua kelompok Margo Dadi Bpk. Sugiyono, dan Kepala Dukuh Desa Triwidadi serta anggota kelompok tani Margo Dadi sejumlah ± 100 orang.
Ketua kelompok tani tebu Margo Dadi Bpk. Sugiono dalam menyambut tim penilai menjelaskan bahwa kelompoknya terbentuk pada tanggal 18 September 2013 dan dikukuhkan oleh Dinas pertanian dan kehutanan Kab. Bantul pada 5 Februari 2014. Awal terbentuk kelompoknya hanya berjumlah 13 orang dan saat ini terus bertambah mengingat hasil tanam tebu ini menjanjikan. Kelompoknya diajak Dipertahut Kab. Bantul untuk melakukan study banding ke Cilacap, Malang, Kediri hingga Jambi. Hasil daun tanaman tebu juga bermanfaat untuk pakan ternak ketika panen tiba. Ada 3 tempat lahan tanaman tebu kelompok tani Margo Dadi Desa Triwidadi yang akan dilakukan peninjauan oleh tim, diantaranya Dusun Kayuhan dengan luas lahan 1,13 Ha, lahan tebu di Dusun Butuh seluas 1,20 Ha, dan diareal siluk dekat pasar Sudimoro Triwidadi dengan luas lahan 2,16 Ha.
Selanjutnya seluruh tim turun lapangan untuk melihat langsung tanaman tebu di 3 lokasi yang ditentukan. Ada 4 aspek yang dinilai dalam lomba ini diantaranya Gatra Teknis, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial dan Gatra Pendukung.
Tim Penyelenggara Lomba Ir. Ika Hartanti, M.Si mengucapkan terimakasih kepada kelompok tani Margo Dadi Desa Triwidadi yang telah menanam tanaman tebu. Penilaian di Triwidadi ini adalah yang terakhir setelah Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul.
Pemerintah melalui Kementrian Sub Sektor Perkebunan telah mencanangkan program Swasdembada Gula Nasional dengan peningkatan produksi dan produktifitas tanaman tebu. Untuk meningkatkan hal tersebut usaha yang dilakukan dengan perbaikan varietas tebu, penataan varietas tebu, intensifikasi rawat ratoon, perluasan areal dan gerakan BSM (Bersih Segar Manis) serta revitaslisasi pabrik gula.
Ketua Tim Penilai Lomba Ir. Menik Nilawati (Dishutbun DIY) dalam penyampaian hasil penilaian mengatakan lomba ini diharapkan dilihat sebagai pembinaan dan evaluasi dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY. Penilaian ini didasarkan pada melihat secara langsung tanaman tebu dan hasil wawancara dengan Bapak Ibu kelompok tani Margo Dadi. Lomba tingkat DIY Tahun 2015 yang lalu Kab. Bantul memperoleh juara 2 setelah Kab. Gunung Kidul. Nilai Gatra teknis nilainya cukup tinggi sebanyak 34 % dilanjutkan Gatra ekonomi, sosial dan Gatra pendukung.
Gatra Teknis disampaiakn Pembubunan udah dilakukan namun perlu adanya perbaikan, masih perlu pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) namun permintaan obat perlu atas nama kelompok tani, kebersihan kebun perlu ditingkatkan lagi. Gatra Ekonomi disampaikan kelompok sudah membuat analisis usaha tani untuk mengukur untung ruginya, hal tersebut perlu dibuat juga untuk perorangan. Gatra Sosial,rencana kerja perlu dibuat dan dibicarakan dalam setiap pertemuan kelompok. Tenaga kerja meliputi keluarga juga harus dimasukkan untuk penularan usaha tani tebu. Perjanjian kerjasama dengan mitra sudah ada. Gatra pendukung, kami berharap dalam pertemuan membahas tani tebu, masalah hama dan lainnya bisa dikomunikasikan dam dicarikan solusinya dengan pendaping pertanian maupun dari pihak Pabrik Gula. Inovasi teknologi perlu dikenal oleh kelompok tani dan dikonsultasikan dengan pihak petugas dan yang terakhir lakukan pembukuan untuk hibah dan lainnya. Kami apresiasikan Desa Triwidadi ini satu-satunya Desa yang masih menanam tebu terus menerus. Semoga hasil dari tanam tebu ini rendemennya tinggi dan harga gula juga menarik (bagus) sehingga hasilnya semanis dengan tebunya.
Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dipertahut Kab.Bantul Ir.Sugeng Santosa menyampaikan terimakasih atas penilaian dari tim evaluasi serta dukungan dari Dishutbun DIY atas kepercayaan kelompok tani tebu Margo Dadi untuk mewakili Kab. Bantul. Pemerintah Kab. Bantul mendukung peningkatan hasil tanaman tebu dan mutu gula dengan melakukan program BSM (Bersih Segar Manis). Terakhir Ia berterimakasih kepada Muspika Pajangan dan Pemerintah Desa Triwidadi yang mendukung kelompok Tani margo Dadi dalam perlombaan ini, tambahnya.
Kegiatan penilaian berakhir pada pada jam 13.00 Wib dalam keadaan kondusif aman. (Sihumas Polsek Pajangan).
Hadir dalam acara ini Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dipertahut Kab.Bantul Ir.Sugeng Santosa, Ketua Tim Penilai Lomba Ir. Menik Nilawati (Dishutbun DIY), Tim Penyelenggara Lomba Ir. Ika Hartanti, M.Si, Kepala Seksi Perkebunan Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dipertahut Bantul, Ir. Ishartati, MMA, Bpk. Sriyanto dari PT. Madu Baru, Sekcam Kec. Pajangan Bambang Yuliono, S.E., Danramil 18/Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kanit Sabhara Polsek Pajangan Ipda Suhirno, Kasihumas Polsek Pajangan Aiptu Sunarto, Bhabinkamtibmas Desa Triwidadi Aiptu Ngadiman, Lurah Triwidadi Slamet Riyanto, SE, Kepala Dukuh Kersan Bpk. Giyana, Ketua kelompok Margo Dadi Bpk. Sugiyono, dan Kepala Dukuh Desa Triwidadi serta anggota kelompok tani Margo Dadi sejumlah ± 100 orang.
Ketua kelompok tani tebu Margo Dadi Bpk. Sugiono dalam menyambut tim penilai menjelaskan bahwa kelompoknya terbentuk pada tanggal 18 September 2013 dan dikukuhkan oleh Dinas pertanian dan kehutanan Kab. Bantul pada 5 Februari 2014. Awal terbentuk kelompoknya hanya berjumlah 13 orang dan saat ini terus bertambah mengingat hasil tanam tebu ini menjanjikan. Kelompoknya diajak Dipertahut Kab. Bantul untuk melakukan study banding ke Cilacap, Malang, Kediri hingga Jambi. Hasil daun tanaman tebu juga bermanfaat untuk pakan ternak ketika panen tiba. Ada 3 tempat lahan tanaman tebu kelompok tani Margo Dadi Desa Triwidadi yang akan dilakukan peninjauan oleh tim, diantaranya Dusun Kayuhan dengan luas lahan 1,13 Ha, lahan tebu di Dusun Butuh seluas 1,20 Ha, dan diareal siluk dekat pasar Sudimoro Triwidadi dengan luas lahan 2,16 Ha.
Selanjutnya seluruh tim turun lapangan untuk melihat langsung tanaman tebu di 3 lokasi yang ditentukan. Ada 4 aspek yang dinilai dalam lomba ini diantaranya Gatra Teknis, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial dan Gatra Pendukung.
Tim Penyelenggara Lomba Ir. Ika Hartanti, M.Si mengucapkan terimakasih kepada kelompok tani Margo Dadi Desa Triwidadi yang telah menanam tanaman tebu. Penilaian di Triwidadi ini adalah yang terakhir setelah Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul.
Pemerintah melalui Kementrian Sub Sektor Perkebunan telah mencanangkan program Swasdembada Gula Nasional dengan peningkatan produksi dan produktifitas tanaman tebu. Untuk meningkatkan hal tersebut usaha yang dilakukan dengan perbaikan varietas tebu, penataan varietas tebu, intensifikasi rawat ratoon, perluasan areal dan gerakan BSM (Bersih Segar Manis) serta revitaslisasi pabrik gula.
Ketua Tim Penilai Lomba Ir. Menik Nilawati (Dishutbun DIY) dalam penyampaian hasil penilaian mengatakan lomba ini diharapkan dilihat sebagai pembinaan dan evaluasi dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY. Penilaian ini didasarkan pada melihat secara langsung tanaman tebu dan hasil wawancara dengan Bapak Ibu kelompok tani Margo Dadi. Lomba tingkat DIY Tahun 2015 yang lalu Kab. Bantul memperoleh juara 2 setelah Kab. Gunung Kidul. Nilai Gatra teknis nilainya cukup tinggi sebanyak 34 % dilanjutkan Gatra ekonomi, sosial dan Gatra pendukung.
Gatra Teknis disampaiakn Pembubunan udah dilakukan namun perlu adanya perbaikan, masih perlu pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) namun permintaan obat perlu atas nama kelompok tani, kebersihan kebun perlu ditingkatkan lagi. Gatra Ekonomi disampaikan kelompok sudah membuat analisis usaha tani untuk mengukur untung ruginya, hal tersebut perlu dibuat juga untuk perorangan. Gatra Sosial,rencana kerja perlu dibuat dan dibicarakan dalam setiap pertemuan kelompok. Tenaga kerja meliputi keluarga juga harus dimasukkan untuk penularan usaha tani tebu. Perjanjian kerjasama dengan mitra sudah ada. Gatra pendukung, kami berharap dalam pertemuan membahas tani tebu, masalah hama dan lainnya bisa dikomunikasikan dam dicarikan solusinya dengan pendaping pertanian maupun dari pihak Pabrik Gula. Inovasi teknologi perlu dikenal oleh kelompok tani dan dikonsultasikan dengan pihak petugas dan yang terakhir lakukan pembukuan untuk hibah dan lainnya. Kami apresiasikan Desa Triwidadi ini satu-satunya Desa yang masih menanam tebu terus menerus. Semoga hasil dari tanam tebu ini rendemennya tinggi dan harga gula juga menarik (bagus) sehingga hasilnya semanis dengan tebunya.
Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dipertahut Kab.Bantul Ir.Sugeng Santosa menyampaikan terimakasih atas penilaian dari tim evaluasi serta dukungan dari Dishutbun DIY atas kepercayaan kelompok tani tebu Margo Dadi untuk mewakili Kab. Bantul. Pemerintah Kab. Bantul mendukung peningkatan hasil tanaman tebu dan mutu gula dengan melakukan program BSM (Bersih Segar Manis). Terakhir Ia berterimakasih kepada Muspika Pajangan dan Pemerintah Desa Triwidadi yang mendukung kelompok Tani margo Dadi dalam perlombaan ini, tambahnya.
Kegiatan penilaian berakhir pada pada jam 13.00 Wib dalam keadaan kondusif aman. (Sihumas Polsek Pajangan).
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE