Kunjungan Delegasi Kehutanan Uni Eropa, Kemenhut RI, Kementrian Longkungan Hidup, Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Bantul ke Sendangsari Pajangan diterima oleh Unit Managemen Wono Lestari dan LSM Arupa bertempta di Sendang Ngembel Dusun Beji Wetan RT 02 Sendangsari Pajangan Bantul, Jumat 16 September 2016 jam 08.30 Wib.
Hadir dalam kunjungan ini Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H., Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Rufi'i dari Direktur PPH Kemenhut RI, Bpk. Andri Dispertahut Bantul, Bpk. Sugeng Trianto dari LSM Arupa, Zuhri Saren Satrio dari Unit Managemen Hutan Rakyat Wono Lestari, Ibu Mariana Lusis Kementrian LH, Lurah Sendangsari Muhammad Irwan Susanto, S.T, Geofani Saritela wakil Uni Eropa dan Bpk. Pulung Hariadi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul. Peserta pada pertemuan kali ini sejumlah ± 50 Orang.
Bpk. Rufie dari PPH Kemenhut RI menyampaikan pertemuan ini tindaklanjut dari perjanjian Indonesia dengan Uni Eropa. Industri kerajinan banyak menggunakan bahan baku kayu dari hutan Indonesia. Dengan mengambil bahan baku dari hutan maka ekosistem alam atau hutan harus seimbang dengan yang dibutuhkan untuk industri. Dengan adanya kerjasama ini maka harapannya keseimbangan hutan dan alam tetap terjaga kelestariannya.
Sambutan Bpk. Giofani Seritela Wakil dari Uni Eropa mengatakan permintaan maaf Dubesnya tidak bisa datang. Kami menganut pola dari bawah ke atas, dan ini harus di dukung. Uni Eropa dan Indonesia sedang mengembangkan dan melestarikan hutan di Aceh dan Papua. Keprihatinan Uni Eropa lainnya masalah hutan yang makin lama habis tergerus akan industri. - Uni eropa dan Indonesia telah menandatangani MOU tentang peredaran kayu dari Indonesia. Salah satu tuhuan kerja kami untuk menghalau perubahan iklim dengan menjaga sumber daya alam. Guna menjaga keseimbangan tersebut perlu penetapan dan pengelolaan tata ruang yang sangat tepat serta sangat memerlukan peran serta masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam. Kami harap dengan ini Wono Lestari dan Dispertahut Kab. Bantul dapat menjaga kelestarian hutan di Bantul.
Sambutan Pulung Hariadi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul mengatakan Kab. Bantul mempunyai potensi pertanian, kehutanan, industri kecil dan industri kreatif. 75 persen pangsa pasar di Malioboro merupakan produk dari Bantul. Masalah hutan ada beberapa kriteria yang harus kita laksanakan. Unit Managemen Wono Lestari dan kelompoknya mempunyai luas lahan ± 900 ha dan sudah bersertifikat. Selain hutan, Kab. Bantul mempunyai pantai yang indah. Bidang Pariwisata unggulan Kab. Bantul adalah pantai Parangtritis yang indah terkenal dan punya legenda yaitu ratu laut selatan.
Selanjutnya Delegasi Kehutanan Uni Eropa Dan Rombongan melakukan peninjauan hutan yang ada di Kec. Pajangan dari Unit managemen Wono Lestari, meninjau pusat dan hasil produksi kerajianan kayu ekspor di Sanggar Peni Dusun Krebet Sendangsari Pajangan dan terakhir mencicipi Wisata kuliner ingkung di Rumah Makan Ingkung kuali Dusun kalak Ijo Guwosari Pajangan.
Unit menegemen Wono Lestari telah memiliki 2 Sertifikat, Sertifikat PHBML (Pengelolahaan hutan Berbasis Asy Leatari) dan Sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Wono Lestari memiliki 44 kelompok dengan jumlah anggota 3500 Kepala Keluarga dan luas lahan hutan sebesar 952 ha.
Hingga selesainya kunjungan Delegasi Kehutanan Uni Eropa Di Kecamatan Pajangan situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan).
Hadir dalam kunjungan ini Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H., Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Rufi'i dari Direktur PPH Kemenhut RI, Bpk. Andri Dispertahut Bantul, Bpk. Sugeng Trianto dari LSM Arupa, Zuhri Saren Satrio dari Unit Managemen Hutan Rakyat Wono Lestari, Ibu Mariana Lusis Kementrian LH, Lurah Sendangsari Muhammad Irwan Susanto, S.T, Geofani Saritela wakil Uni Eropa dan Bpk. Pulung Hariadi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul. Peserta pada pertemuan kali ini sejumlah ± 50 Orang.
Bpk. Rufie dari PPH Kemenhut RI menyampaikan pertemuan ini tindaklanjut dari perjanjian Indonesia dengan Uni Eropa. Industri kerajinan banyak menggunakan bahan baku kayu dari hutan Indonesia. Dengan mengambil bahan baku dari hutan maka ekosistem alam atau hutan harus seimbang dengan yang dibutuhkan untuk industri. Dengan adanya kerjasama ini maka harapannya keseimbangan hutan dan alam tetap terjaga kelestariannya.
Sambutan Bpk. Giofani Seritela Wakil dari Uni Eropa mengatakan permintaan maaf Dubesnya tidak bisa datang. Kami menganut pola dari bawah ke atas, dan ini harus di dukung. Uni Eropa dan Indonesia sedang mengembangkan dan melestarikan hutan di Aceh dan Papua. Keprihatinan Uni Eropa lainnya masalah hutan yang makin lama habis tergerus akan industri. - Uni eropa dan Indonesia telah menandatangani MOU tentang peredaran kayu dari Indonesia. Salah satu tuhuan kerja kami untuk menghalau perubahan iklim dengan menjaga sumber daya alam. Guna menjaga keseimbangan tersebut perlu penetapan dan pengelolaan tata ruang yang sangat tepat serta sangat memerlukan peran serta masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam. Kami harap dengan ini Wono Lestari dan Dispertahut Kab. Bantul dapat menjaga kelestarian hutan di Bantul.
Sambutan Pulung Hariadi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bantul mengatakan Kab. Bantul mempunyai potensi pertanian, kehutanan, industri kecil dan industri kreatif. 75 persen pangsa pasar di Malioboro merupakan produk dari Bantul. Masalah hutan ada beberapa kriteria yang harus kita laksanakan. Unit Managemen Wono Lestari dan kelompoknya mempunyai luas lahan ± 900 ha dan sudah bersertifikat. Selain hutan, Kab. Bantul mempunyai pantai yang indah. Bidang Pariwisata unggulan Kab. Bantul adalah pantai Parangtritis yang indah terkenal dan punya legenda yaitu ratu laut selatan.
Selanjutnya Delegasi Kehutanan Uni Eropa Dan Rombongan melakukan peninjauan hutan yang ada di Kec. Pajangan dari Unit managemen Wono Lestari, meninjau pusat dan hasil produksi kerajianan kayu ekspor di Sanggar Peni Dusun Krebet Sendangsari Pajangan dan terakhir mencicipi Wisata kuliner ingkung di Rumah Makan Ingkung kuali Dusun kalak Ijo Guwosari Pajangan.
Unit menegemen Wono Lestari telah memiliki 2 Sertifikat, Sertifikat PHBML (Pengelolahaan hutan Berbasis Asy Leatari) dan Sertifikat SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Wono Lestari memiliki 44 kelompok dengan jumlah anggota 3500 Kepala Keluarga dan luas lahan hutan sebesar 952 ha.
Hingga selesainya kunjungan Delegasi Kehutanan Uni Eropa Di Kecamatan Pajangan situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan).
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE