Dinas Sosial dan Karang Taruna DIY melalui Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari melaksanakan Sarasehan dengan tema “Gerakan Sosial Untuk Pemberdaraan” dalam rangka Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) DIY Harlah Karang Taruna DIY Ke 57 di Bamboo Hall RM. Ingkung Kuali Dusun Kalakijo RT 02 Guwosari Pajangan Bantul, Selasa (26/9/2017) jam 20.00 Wib.
Hadir dalam acara sarasehan ini, Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condrokirono, Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi. MM., DPRD DIY Joko Purnomo, SE, MM (Komisi B) dan Danang Wahyubroto SE.Msi (Komisi D bidang Kesra), Kepala Dinas Sosial P3A Kab. Bantul Drs. Eddy Susanto, Saptuari Sugiharto (Sedekah Rombongan), Kepala Instansi Kab. Bantul, Camat Pajangan Yulius Suharta, S.Sos, M.Si., Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H., Danramil 18/Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kepala KUA Pajangan Drs. Dalyono Warsito, Komandan Paskhas DIY Bpk. Fajar, Ketua Karang Taruna Kab. Bantul Sholi Nurudin, Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, Lurah Sendangsari Muhammad Irwan Susanto, S.T., Ketua PAC Muhammadiyah Pajangan Muh. Arwan Amd. Perkes, Dukuh Kalakijo H. Sareh Supardi, Kepala Dukuh Kedung Bpk. Anwar Aswahadi, Sekjen Karang Taruna Kab. Bantul Didik Joko Nugroho, S. Ant., Ketua Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari Masduki Rahmad, S.I.P, Ketua Karang Taruna Seta Jalanidhi Timur Muhammad Mujib Azzuhri, Ketua Karang Taruna Asung Bhakti Desa Triwidadi Mukhlis Huda Subekti, S.E., CSR (Corporate Social Responsibility) DIY, PMI Kab. Bantul Mario Joko Hendarto, Bhabinkamtibmas Desa Guwosari Bripka Supri Handono, S.H., Babinsa Koramil Pajangan Peltu Nurhaiban, Tagana DIY, Komunitas ICJ, Tamu Undangan dan Karang Taruna DIY sejumlah ± 500 orang.
GKR. Condrokirono dalam sambutannya mengatakan, “BBKT (Bulan Bakti Karang Taruna) merupakan momentum untuk memperingati hari lahir Karang Taruna tanggal 26 September, Tahun ini Karang Taruna menginjak usia 57 Tahun. Usia yang lebih setengah abad selayaknya Karang Taruna menjadi organisasi yang mapan dalam berkonstribusi terhadap masyarakat khususnya di DIY.”
“Sebagai organisasi yang memprakarsai di tingkat pedusunan maka Karang Taruna harus mampu menjadi pelopor bagi masyarakat dalam hal penyelesaian masalah sosial yang timbul di masyarakat. “Setiap kader Karang Taruna harus mengubah publik semangat gerakan Karang Taruna yaitu kerelawanan sosial, kemanusiaan dan ke bhinekaan. 3 semangat gerakan tersebut, maka niscaya tantangan yang dihadapi oleh Karang Taruna dapat dilalui dengan baik.”
Lebih jauh Iamenyampaikan, “BBKT DIY akan dilaksanakan sarasehan dengan tema "Gerakan Sosial Untuk Pemberdayaan", tema ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kembali semangat kerelawanan sosial generasi muda. Kegiatan sarasehan ini diikuti berbagai macam organisasi sosial antara lain, Karang Taruna, komunitas ICJ, Tagana dan lainnya. Dalam sarasehan ini akan dilakukan penggalangan dana untuk bedah rumah yang akan dilaksanakan hari Minggu tanggal 8 Oktober 2017, rumah yang dibedah sebanyak 3 rumah di daerah Kedung. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Sosial DIY, Pemerintah Kab. Bantul, Karang Taruna Bantul, Karang Taruna Desa Guwosari atas bantuan dan dukungannya sehingga sarasehan malam ini berjalan lancar”, ujarnya.
Acara sarasehan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi. MM. Dalam sambutannya menyampaikan, “acara Karang Taruna ini dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial dengan tema "Gerakan Sosial Untuk Pemberdayaan". Konsep penyelenggaraan menggunakan 4 sehat 5 sempurna, karena Pemerintah berperan untuk fasilitasi regulasi segala aspek kehidupan masyarakat, Masyarakat itu sendiri yang derepresentatifkan oleh Karang Taruna, Dunia akademik terwakili dari Karang Taruna yang Sekolah dan sarjana, Pengusaha yang tergabung dalam forum CSR, dan peranan Media Massa, tanpa media massa kita bukan apa-apa, media massa mampu menginformasikan segala sesuatu kepada masyarakat luas.”
“Gagasan untuk bedah rumah merupakan gagasan dan ide Karang Taruna sebagai perwujudan membangun Bangsa Indonesia. Bantul memiliki Karang Taruna berprestasi, kesinambungan prestasi perlu lebih akseleratif. Karang Taruna harus bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang mana bisa menjadi tulang punggung ekonomi di Kab. Bantul. Dengan kolaborasi ini Bantul untuk Yogyakarta dan Yogyakarta untuk kita semua, kita semua daerah istimewa Yogyakarta yang memang istimewa.”
“Tagana DIY mempunyai prestasi terbaik di Indonesia. Jiwa orang Yogyakarta adalah relawan dan mempunyai semangat setia kawan. Bulan Desember akan diadakan hari Desa internasional dan Karang Taruna akan dilibatkan”, pungkasnya.
Acara harlah ke 57 Karang Taruna ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Dinas sosial DIY dan serahkan kepada Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condrokirono. Kemudian dilanjutkan dengan pemakaian rompi Karang Taruna dari Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condrokirono kepada Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih.
KH. Abdul Halim Muslih Wakil Bupati Bantul dalam seminar ini mengatakan, “Kita bersyukur bisa berkumpul bersilaturokhim dengan penuh keakraban, penuh kebersamaan untuk bersama-sama membangun komitmen kita demi kemanusiaan yang adil dan beradab di DIY dan Negara tercinta Indonesia. Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Karang Taruna DIY, Karang Taruna Kab. Bantul dan seluruh pengurus dan anggotanya yang terus melakukan kerja-kerja tanpa kenal lelah, aksi-aksi nyata untuk membangun DIY, Bangsa dan Negara Indonesia.”
“Hari ini kita membicarakan gerakan sosial untuk pemberdayaan yang kita lakukan, saya mengamati akhir-akhir ini menyaksikan peningkatan kesadaran di generasi muda kita, sehingga ini sangat membaggakan kita semuanya ditengah rasa pesimisme kita tentang masa depan. Banyak kelompok pemuda yang bermunculan terutama Karang Taruna yang sangat aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial yang sangat bermanfaat bagi pembangunan kita.” “Juga kepada teman teman yang tergabung dalam komunitas-komunitas dan organisasi lainnya, salah satunya ICJ, kami berterimakasih atas informasi yang diberikan kepada Pemerintah Kab. Bantul sehingga kami bisa mengetahui banyak informasi masalah penyandang sosial di Kab. Bantul ini, Komen-komen yang ada kami pandang positif sehingga kami bersama seluruh jajaran Pemerintahan bisa langsung menanganinya dan mencari solusi dengan cepat dan tepat.”
“Bantul masih memiliki kemiskinan dengan angka 14,5 %. Penduduk Bantul berjumlah 1 Juta jiwa yang tersebar di 17 Kecamatan, 933 Dusun, 5800 RT di Kab. Bantul ini ada 140 Ribu kemiskinan. Pemerintah pusat, DIY dan Kab. Bantul memiliki keterbatasan, kita mimiliki banyak program penanggulangan kemiskinan, Rastra (Beras sejahtera), PKH (Program Keluarga Harapan), Kube, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, eksistensi orang dengan kecacatan (Rp. 300 Ribu/Bulan), lansia, RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), namun program tersebut belum mencukupi kebutuhan yang ada.”
“Disinilah ruang kita, Kebudayaan dan kemanusiaan kita untuk turut serta mengulurkan tangan menyisingkan lengan agar masalah-masalah sosial yang ada disekitar kita ini bisa kita selesaikan. Meski angka kemiskinan kita 14,5 % diatas rata-rata nasional namun ada keajaiban aneh tapi nyata yang patut memperoleh rekor keajaiban di dunia, bahwa antara usia harapan hidup dengan kesejahteraan mestinya seiring sejalan. Namun hal tersebut tidak terjadi di Kab. Bantul, IPN (Indeks Pembangunan Manusia) kita tertinggi di Indonesia salah satunya usia harapan hidup masyarakat Bantul dan DIY tertinggi di Indonesia, umurnya panjang. Meski masyarakat Bantul miskin namun bahagia, ini menyangkut Kebudayaan kita, meski stres kita menghadapi masalah besar kita jangan terus menerus stres. Kita harus bisa menggendalikan hati kita, pikiran kita, jiwa kita agar penyakit kita tidak kambuh oleh karena itu kita harus bergembira dalam keadaan apapun. Budaya ini yang membuat masyarakat Bantul berumur panjang.”
“Ia juga menceritakan,Pemerintah Bantul pernah kedatangan pemuda ASEAN dan Timor Leste, mereka menanyakan masyarakat Bantul bisa melakukan pemulihan pasca gempa dengan cepat. Mereka menyangka kita memiliki sistem peringatan bencana maupun alat berat yang banyak. “Kita jelaskan bahwa untuk pemulihan bencana dengan cepat kita memiliki Kebudayaan gotong royong, tulung tinulung, Budaya kesetiakawanan sosial yang kuat yang tidak dimiliki oleh Negara lain dan tidak bisa dikopi pastekan, kami harapakn seluruh masyarakat Bantul tetap memegang dan menjaga Kebudayaan yang adi luhung tersebut. Kita bersyukur Karang Taruna masih menjaga Budaya tersebut sehingga sarasehan ini bertemakan “Gerakan Sosial Menuju Pemberdayaan” bisa berjalan dengan lancar.”
Acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Saptuari Sugiharto (Sedekah Rombongan) membagi ilmunya mengenai bagaimana gerakan sosial ini bisa kita wujudkan secara berjamaah secara rombongan sehingga masalah-masalah sosial kita bisa segera terselesaiakan.
Ia menambahkan, “sosial media sangat membantu untuk saling gotong royong membantu sesama tanpa pandang bulu yang ditolongnya. Dari sosial media tersebut lahirlah banyak komunitas yang bergerak dibidang sosial gotong royong. Istilah sedekah rombongan karena nilai yang sedikit tetapi apabila yang memberikan banyak maka nilai yang terkumpul akan luar biasa”, ujarnya.
Diakhir acara dilakukan penggalangan dana untuk aksi sosial bedah rumah dan terkumpul ± Rp. 4,7 Juta sehingga dana yang terkumpul hingga saat ini ± Rp. 24,5 juta . Selanjutnya dilakukan pemberian cendera mata dari Kepala Dinas Sosial DIY kepada Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih dan dari Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condro Kirono kepada Saptuari Sugiharto. Panitia dalam hal ini Karang Taruna Dipo Ratna Muda tetap membuka bantuan-bantuan penggalangan dana. Bedah rumah senderi akan dilakukan Minggu (8/10?2017) jam 10.00 Wib di Dusun Kedung RT 03 Guwosari Pajangan Bantul.
Pengamanan kegiatan sarasehan dilakukan oleh Polsek Pajangan, Koramil 18/Pajangan, Linmas Guwosari dan Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari. Hingga selesainya acara sarasehan berakhir jam 23.05 Wib dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan)
26.5-9-2017 700D Sarasehan BBKT DIY Harlah Karang Taruna Ke 57 Di Ingkung Kuali Kalakijo Guwosari.
26.5-9-2017FUJIX-T10 Sarasehan BBKT DIY Harlah Karang Taruna Ke 57 Di Ingkung Kuali Kalakijo Guwosari.
Hadir dalam acara sarasehan ini, Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condrokirono, Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi. MM., DPRD DIY Joko Purnomo, SE, MM (Komisi B) dan Danang Wahyubroto SE.Msi (Komisi D bidang Kesra), Kepala Dinas Sosial P3A Kab. Bantul Drs. Eddy Susanto, Saptuari Sugiharto (Sedekah Rombongan), Kepala Instansi Kab. Bantul, Camat Pajangan Yulius Suharta, S.Sos, M.Si., Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H., Danramil 18/Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kepala KUA Pajangan Drs. Dalyono Warsito, Komandan Paskhas DIY Bpk. Fajar, Ketua Karang Taruna Kab. Bantul Sholi Nurudin, Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, Lurah Sendangsari Muhammad Irwan Susanto, S.T., Ketua PAC Muhammadiyah Pajangan Muh. Arwan Amd. Perkes, Dukuh Kalakijo H. Sareh Supardi, Kepala Dukuh Kedung Bpk. Anwar Aswahadi, Sekjen Karang Taruna Kab. Bantul Didik Joko Nugroho, S. Ant., Ketua Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari Masduki Rahmad, S.I.P, Ketua Karang Taruna Seta Jalanidhi Timur Muhammad Mujib Azzuhri, Ketua Karang Taruna Asung Bhakti Desa Triwidadi Mukhlis Huda Subekti, S.E., CSR (Corporate Social Responsibility) DIY, PMI Kab. Bantul Mario Joko Hendarto, Bhabinkamtibmas Desa Guwosari Bripka Supri Handono, S.H., Babinsa Koramil Pajangan Peltu Nurhaiban, Tagana DIY, Komunitas ICJ, Tamu Undangan dan Karang Taruna DIY sejumlah ± 500 orang.
GKR. Condrokirono dalam sambutannya mengatakan, “BBKT (Bulan Bakti Karang Taruna) merupakan momentum untuk memperingati hari lahir Karang Taruna tanggal 26 September, Tahun ini Karang Taruna menginjak usia 57 Tahun. Usia yang lebih setengah abad selayaknya Karang Taruna menjadi organisasi yang mapan dalam berkonstribusi terhadap masyarakat khususnya di DIY.”
“Sebagai organisasi yang memprakarsai di tingkat pedusunan maka Karang Taruna harus mampu menjadi pelopor bagi masyarakat dalam hal penyelesaian masalah sosial yang timbul di masyarakat. “Setiap kader Karang Taruna harus mengubah publik semangat gerakan Karang Taruna yaitu kerelawanan sosial, kemanusiaan dan ke bhinekaan. 3 semangat gerakan tersebut, maka niscaya tantangan yang dihadapi oleh Karang Taruna dapat dilalui dengan baik.”
Lebih jauh Iamenyampaikan, “BBKT DIY akan dilaksanakan sarasehan dengan tema "Gerakan Sosial Untuk Pemberdayaan", tema ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kembali semangat kerelawanan sosial generasi muda. Kegiatan sarasehan ini diikuti berbagai macam organisasi sosial antara lain, Karang Taruna, komunitas ICJ, Tagana dan lainnya. Dalam sarasehan ini akan dilakukan penggalangan dana untuk bedah rumah yang akan dilaksanakan hari Minggu tanggal 8 Oktober 2017, rumah yang dibedah sebanyak 3 rumah di daerah Kedung. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Sosial DIY, Pemerintah Kab. Bantul, Karang Taruna Bantul, Karang Taruna Desa Guwosari atas bantuan dan dukungannya sehingga sarasehan malam ini berjalan lancar”, ujarnya.
Acara sarasehan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi. MM. Dalam sambutannya menyampaikan, “acara Karang Taruna ini dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial dengan tema "Gerakan Sosial Untuk Pemberdayaan". Konsep penyelenggaraan menggunakan 4 sehat 5 sempurna, karena Pemerintah berperan untuk fasilitasi regulasi segala aspek kehidupan masyarakat, Masyarakat itu sendiri yang derepresentatifkan oleh Karang Taruna, Dunia akademik terwakili dari Karang Taruna yang Sekolah dan sarjana, Pengusaha yang tergabung dalam forum CSR, dan peranan Media Massa, tanpa media massa kita bukan apa-apa, media massa mampu menginformasikan segala sesuatu kepada masyarakat luas.”
“Gagasan untuk bedah rumah merupakan gagasan dan ide Karang Taruna sebagai perwujudan membangun Bangsa Indonesia. Bantul memiliki Karang Taruna berprestasi, kesinambungan prestasi perlu lebih akseleratif. Karang Taruna harus bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang mana bisa menjadi tulang punggung ekonomi di Kab. Bantul. Dengan kolaborasi ini Bantul untuk Yogyakarta dan Yogyakarta untuk kita semua, kita semua daerah istimewa Yogyakarta yang memang istimewa.”
“Tagana DIY mempunyai prestasi terbaik di Indonesia. Jiwa orang Yogyakarta adalah relawan dan mempunyai semangat setia kawan. Bulan Desember akan diadakan hari Desa internasional dan Karang Taruna akan dilibatkan”, pungkasnya.
Acara harlah ke 57 Karang Taruna ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Dinas sosial DIY dan serahkan kepada Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condrokirono. Kemudian dilanjutkan dengan pemakaian rompi Karang Taruna dari Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condrokirono kepada Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih.
KH. Abdul Halim Muslih Wakil Bupati Bantul dalam seminar ini mengatakan, “Kita bersyukur bisa berkumpul bersilaturokhim dengan penuh keakraban, penuh kebersamaan untuk bersama-sama membangun komitmen kita demi kemanusiaan yang adil dan beradab di DIY dan Negara tercinta Indonesia. Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Karang Taruna DIY, Karang Taruna Kab. Bantul dan seluruh pengurus dan anggotanya yang terus melakukan kerja-kerja tanpa kenal lelah, aksi-aksi nyata untuk membangun DIY, Bangsa dan Negara Indonesia.”
“Hari ini kita membicarakan gerakan sosial untuk pemberdayaan yang kita lakukan, saya mengamati akhir-akhir ini menyaksikan peningkatan kesadaran di generasi muda kita, sehingga ini sangat membaggakan kita semuanya ditengah rasa pesimisme kita tentang masa depan. Banyak kelompok pemuda yang bermunculan terutama Karang Taruna yang sangat aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial yang sangat bermanfaat bagi pembangunan kita.” “Juga kepada teman teman yang tergabung dalam komunitas-komunitas dan organisasi lainnya, salah satunya ICJ, kami berterimakasih atas informasi yang diberikan kepada Pemerintah Kab. Bantul sehingga kami bisa mengetahui banyak informasi masalah penyandang sosial di Kab. Bantul ini, Komen-komen yang ada kami pandang positif sehingga kami bersama seluruh jajaran Pemerintahan bisa langsung menanganinya dan mencari solusi dengan cepat dan tepat.”
“Bantul masih memiliki kemiskinan dengan angka 14,5 %. Penduduk Bantul berjumlah 1 Juta jiwa yang tersebar di 17 Kecamatan, 933 Dusun, 5800 RT di Kab. Bantul ini ada 140 Ribu kemiskinan. Pemerintah pusat, DIY dan Kab. Bantul memiliki keterbatasan, kita mimiliki banyak program penanggulangan kemiskinan, Rastra (Beras sejahtera), PKH (Program Keluarga Harapan), Kube, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, eksistensi orang dengan kecacatan (Rp. 300 Ribu/Bulan), lansia, RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), namun program tersebut belum mencukupi kebutuhan yang ada.”
“Disinilah ruang kita, Kebudayaan dan kemanusiaan kita untuk turut serta mengulurkan tangan menyisingkan lengan agar masalah-masalah sosial yang ada disekitar kita ini bisa kita selesaikan. Meski angka kemiskinan kita 14,5 % diatas rata-rata nasional namun ada keajaiban aneh tapi nyata yang patut memperoleh rekor keajaiban di dunia, bahwa antara usia harapan hidup dengan kesejahteraan mestinya seiring sejalan. Namun hal tersebut tidak terjadi di Kab. Bantul, IPN (Indeks Pembangunan Manusia) kita tertinggi di Indonesia salah satunya usia harapan hidup masyarakat Bantul dan DIY tertinggi di Indonesia, umurnya panjang. Meski masyarakat Bantul miskin namun bahagia, ini menyangkut Kebudayaan kita, meski stres kita menghadapi masalah besar kita jangan terus menerus stres. Kita harus bisa menggendalikan hati kita, pikiran kita, jiwa kita agar penyakit kita tidak kambuh oleh karena itu kita harus bergembira dalam keadaan apapun. Budaya ini yang membuat masyarakat Bantul berumur panjang.”
“Ia juga menceritakan,Pemerintah Bantul pernah kedatangan pemuda ASEAN dan Timor Leste, mereka menanyakan masyarakat Bantul bisa melakukan pemulihan pasca gempa dengan cepat. Mereka menyangka kita memiliki sistem peringatan bencana maupun alat berat yang banyak. “Kita jelaskan bahwa untuk pemulihan bencana dengan cepat kita memiliki Kebudayaan gotong royong, tulung tinulung, Budaya kesetiakawanan sosial yang kuat yang tidak dimiliki oleh Negara lain dan tidak bisa dikopi pastekan, kami harapakn seluruh masyarakat Bantul tetap memegang dan menjaga Kebudayaan yang adi luhung tersebut. Kita bersyukur Karang Taruna masih menjaga Budaya tersebut sehingga sarasehan ini bertemakan “Gerakan Sosial Menuju Pemberdayaan” bisa berjalan dengan lancar.”
Acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Saptuari Sugiharto (Sedekah Rombongan) membagi ilmunya mengenai bagaimana gerakan sosial ini bisa kita wujudkan secara berjamaah secara rombongan sehingga masalah-masalah sosial kita bisa segera terselesaiakan.
Ia menambahkan, “sosial media sangat membantu untuk saling gotong royong membantu sesama tanpa pandang bulu yang ditolongnya. Dari sosial media tersebut lahirlah banyak komunitas yang bergerak dibidang sosial gotong royong. Istilah sedekah rombongan karena nilai yang sedikit tetapi apabila yang memberikan banyak maka nilai yang terkumpul akan luar biasa”, ujarnya.
Diakhir acara dilakukan penggalangan dana untuk aksi sosial bedah rumah dan terkumpul ± Rp. 4,7 Juta sehingga dana yang terkumpul hingga saat ini ± Rp. 24,5 juta . Selanjutnya dilakukan pemberian cendera mata dari Kepala Dinas Sosial DIY kepada Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih dan dari Ketua Karang Taruna DIY GKR. Condro Kirono kepada Saptuari Sugiharto. Panitia dalam hal ini Karang Taruna Dipo Ratna Muda tetap membuka bantuan-bantuan penggalangan dana. Bedah rumah senderi akan dilakukan Minggu (8/10?2017) jam 10.00 Wib di Dusun Kedung RT 03 Guwosari Pajangan Bantul.
Pengamanan kegiatan sarasehan dilakukan oleh Polsek Pajangan, Koramil 18/Pajangan, Linmas Guwosari dan Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari. Hingga selesainya acara sarasehan berakhir jam 23.05 Wib dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan)
26.5-9-2017 700D Sarasehan BBKT DIY Harlah Karang Taruna Ke 57 Di Ingkung Kuali Kalakijo Guwosari.
26.5-9-2017FUJIX-T10 Sarasehan BBKT DIY Harlah Karang Taruna Ke 57 Di Ingkung Kuali Kalakijo Guwosari.
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE