Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H. mewakili Kapolres Bantul menghadiri acara Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) DIY Tahun 2016 oleh Kemenag DIY di Ponpes Al Imdad II Dusun Kedung Guwosari Pajangan Bantul, Selasa 13 Desember 2016 jam 09.00 Wib.
Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih, Ketua Panitia Pelaksanaan Kabid Pendidikan Agama Dan Keagamaan DIY Drs. H. Masrudin M.Pd.I, Kabag Tata Usaha HM. Lutfi Hamid M.Ag mewakili Kepala Kemenag DIY, Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Danramil 18/Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kanit Binmas Polsek Pajangan Iptu Muh. Sugeng, Pengasuh Ponpes Al Imdad Drs. KH. Habib Abdusyakur M.Ag, Pengurus FKPP dari Kab/Kota se DIY, Kemenag Kab. Bantul, tamu undangan, Official, Dewan Hakim dan Santri seluruh DIY sejumlah ± 490 orang.
Drs. H. Masrudin M.Pd.I dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menjalin silaturohmi dan persatuan kesatuan antar Ponpes se DIY. Musabaqoh dikuti 52 orang perwakilan Kabupaten?Kota se DIY., Official 13 orang tiap Kab/Kota dan Dewan hakim secara keseluruhan ± 490 orang.
Bentuk penghargaan kepada para pemenang di masing-masing item berupa piala, piagam dan uang pembinaan dari kemang DIY. Dewan Hakim akan disumpah sebelum melaksanakan tugasnya yang berasal dari Pondok Pesantren dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
KH. Abdul Halim Muslih dalam sambutannya menyampaikan Kab. Bantul bangga dipercaya menjadi ajang Musabaqoh ini. Kita menyadari bahwa keberadaan ulama sangat penting semakin langka untuk saat ini. Fatwa Ulama harus menggunakan dasar ilmu agama yang benar agar tidak menyesatkan umat beragama.
Dengan kegiatan ini kita bisa mengukir.prestasi santri di Pondok Pesantren, sehingga kita bisa mengevalusasi dalam melakukan metode pendidikan untuk para santri sehingga masa depan Islam di Indonesia menjadi cerah. Islam membutuhkan orang yang mempunyai ilmu pengeahuan agama yang baik dan berdasar serta bisa membaca kitab kuning. Belajar Ilmu agama Islam jangan hanya di peroleh melalui internet, fb dan wa saja. Belajarlah kepada Alim Ulama yang tepat dan memahami ilmu agama Islam dan kitab kuning yang sesungguhnya sehingga dapat memperbaiki umat Islam di Indonesia.
Selanjutnya Wakil Bupati Bantul secara resmi membuka MQK DIY 2016 di Ponpes Al imdad II Bantul dengan memukul Gong.
Sambutan dilanjutkan oleh HM. Lutfi Hamid M.Ag mewakili Kepala Kemenag DIY H. Nizar, M.Ag menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pengasuh Ponpes Al Imdad KH. Abdul syakur atas tempat dan bantuannya sehingga terselenggara MQK ini.
Pondok Pesantren memiliki peranan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang Agama Islam. Sehingga Presiden Joko Widodo mencetuskan hari Santri Nasional (22/11/2015). Kitab kuning mengajarkan rasa tawaduk hormat kepada Kiyai dan Gurunya yang membedakan pola pendidikan Santri dengan pendidikan umum.
MQK ini untuk memberikan dorongan untuk melestarikan dakwah Wali Songo dengan dakwah yang baik dan amanah serta tidak menebar amarah. Kita berikan apresiasikan kepada Kab. Bantul yang membuka kajian Kitab Kuning dan Fiqh di Masjid Agung. MKQ Kitab Kuning ini merupakan pondasi dasar dalam mempelajari Kitab Kuning.
Diskusi tentang kehidupan keagamaan lebih semarak. Implemantiskan Islam yang Rahmatan.Lil Alamin dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama di Indonesia. MQK agar dikawal betul dalam pendanaannya sehingga dapat memberi semangat kepada Pondok Pesantren menjadi lebih bagus, tambahnya. (Sihumas Polsek Pajangan).
Album Foto : 13.1-12-2016 Pembukaan Musabaqoh Qiroatil Kutub DIY 2016 Di Ponpes Al Imdad II Bantul
Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih, Ketua Panitia Pelaksanaan Kabid Pendidikan Agama Dan Keagamaan DIY Drs. H. Masrudin M.Pd.I, Kabag Tata Usaha HM. Lutfi Hamid M.Ag mewakili Kepala Kemenag DIY, Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun, Danramil 18/Pajangan Kapten Inf. Suyadi, Kanit Binmas Polsek Pajangan Iptu Muh. Sugeng, Pengasuh Ponpes Al Imdad Drs. KH. Habib Abdusyakur M.Ag, Pengurus FKPP dari Kab/Kota se DIY, Kemenag Kab. Bantul, tamu undangan, Official, Dewan Hakim dan Santri seluruh DIY sejumlah ± 490 orang.
Drs. H. Masrudin M.Pd.I dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menjalin silaturohmi dan persatuan kesatuan antar Ponpes se DIY. Musabaqoh dikuti 52 orang perwakilan Kabupaten?Kota se DIY., Official 13 orang tiap Kab/Kota dan Dewan hakim secara keseluruhan ± 490 orang.
Bentuk penghargaan kepada para pemenang di masing-masing item berupa piala, piagam dan uang pembinaan dari kemang DIY. Dewan Hakim akan disumpah sebelum melaksanakan tugasnya yang berasal dari Pondok Pesantren dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
KH. Abdul Halim Muslih dalam sambutannya menyampaikan Kab. Bantul bangga dipercaya menjadi ajang Musabaqoh ini. Kita menyadari bahwa keberadaan ulama sangat penting semakin langka untuk saat ini. Fatwa Ulama harus menggunakan dasar ilmu agama yang benar agar tidak menyesatkan umat beragama.
Dengan kegiatan ini kita bisa mengukir.prestasi santri di Pondok Pesantren, sehingga kita bisa mengevalusasi dalam melakukan metode pendidikan untuk para santri sehingga masa depan Islam di Indonesia menjadi cerah. Islam membutuhkan orang yang mempunyai ilmu pengeahuan agama yang baik dan berdasar serta bisa membaca kitab kuning. Belajar Ilmu agama Islam jangan hanya di peroleh melalui internet, fb dan wa saja. Belajarlah kepada Alim Ulama yang tepat dan memahami ilmu agama Islam dan kitab kuning yang sesungguhnya sehingga dapat memperbaiki umat Islam di Indonesia.
Selanjutnya Wakil Bupati Bantul secara resmi membuka MQK DIY 2016 di Ponpes Al imdad II Bantul dengan memukul Gong.
Sambutan dilanjutkan oleh HM. Lutfi Hamid M.Ag mewakili Kepala Kemenag DIY H. Nizar, M.Ag menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pengasuh Ponpes Al Imdad KH. Abdul syakur atas tempat dan bantuannya sehingga terselenggara MQK ini.
Pondok Pesantren memiliki peranan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang Agama Islam. Sehingga Presiden Joko Widodo mencetuskan hari Santri Nasional (22/11/2015). Kitab kuning mengajarkan rasa tawaduk hormat kepada Kiyai dan Gurunya yang membedakan pola pendidikan Santri dengan pendidikan umum.
MQK ini untuk memberikan dorongan untuk melestarikan dakwah Wali Songo dengan dakwah yang baik dan amanah serta tidak menebar amarah. Kita berikan apresiasikan kepada Kab. Bantul yang membuka kajian Kitab Kuning dan Fiqh di Masjid Agung. MKQ Kitab Kuning ini merupakan pondasi dasar dalam mempelajari Kitab Kuning.
Diskusi tentang kehidupan keagamaan lebih semarak. Implemantiskan Islam yang Rahmatan.Lil Alamin dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama di Indonesia. MQK agar dikawal betul dalam pendanaannya sehingga dapat memberi semangat kepada Pondok Pesantren menjadi lebih bagus, tambahnya. (Sihumas Polsek Pajangan).
Album Foto : 13.1-12-2016 Pembukaan Musabaqoh Qiroatil Kutub DIY 2016 Di Ponpes Al Imdad II Bantul
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE