Pajangan – Bhabinkamtibmas dan Sihumas Polsek Pajangan mengikuti kegiatan Monitoring PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di wilayah Kec. Pajangan. PSN dilaksanakan di 3 Desa Kec. Pajangan yaitu di Dusun Bungsing, Mangir Kidul dan Butuh Lor, Jumat 1 April 2016 jam 08.00 Wib.
Tim Monitoring PSN Kecamatan Pajangan terdiri dari Pemerintah Kecamatan Pajangan, Polsek, Koramil, PLKB, Puskesmas, KUA, Desa, PKK, RAPI Kec. Pajangan dan Pedukuhan tempat sasaran PSN.
Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun mengatakan kesehatan menjadi salah satu program pokok dari Bupati Bantul. Dalam PSN diharapkan Tim memberkan himbauan kepada warganya untuk aktif memberishkan lingkungannya. Khitanan masal yang rencana tanggal 3 di Pajangan tidak jadi dan dipindahkan ke Jetis. Penggalian modal tidak ada rekom Camat dan Lurah agar tidak dilayani oleh masyarakat. Dalam program 100 hari Bupati Bantul diharapkan ada kreatifitas. Pemuda Karang Taruna Guwosari dan Sendangari didukung Pemerintah Desa Guwosari dan Kecamatan Pajangan akan mengadakan merti kali, agar sungai bersih dari sampah dan limbah serta ekosistemnya terjaga.
Terimkasih kepada RAPI Kec. Pajangan yang sudah bergabung dalam kegiatan PSN sehingga memudahkan dalam komunikasi antar Tim Monitoring PSN. Dengan komunikasi melalui frekuensi RAPI dapat lebih cepat, murah dan efektif. Mari kita laksanakan kegiatan PSN ini dengan niat ibadah.
Kepala Puskesmas Pajangan Dr. Lucia Sri Rejeki, MPH mengatakan sudah ada 340 kasus DBD (Demam Berdarah Denque) dan semuanya tertolong. Pajangan mengalami peningkatan penyakit karena nyamuk ini, selain itu kita harus mewasdai penyakit Leptopirosis yang disebebkan oleh tikus, dari 20 kasus di Kab. Bantul Pajangan sudah menymbangkan 2 kasus. Pinggiran sawah diharapkan ditanami bunga tikus tidak mau dan masyrakat harus mencuci bersih alat dapur dan jangan sampai dikencingi tikus. Penyakit Campak anak SMA ada 6 orang, untuk itu imunisasi campak harap diselesaikan dan lakukan lagi sesuai kalender imunisasi. Angka persalinan remaja banyak di Pajangan banyak, dihimbau kepada para orang tua dan disampaikan saat penyuluhan ke warga agar orang tua tidak menikahkan anak perempuannya terlebih dahulu minimal umur 20 Tahun baru boleh. Terakhir Ia mengajak untuk gropyok tikus dan gropyok jentik-jentik agar terhindar dari Leptopirosis dan penyakit karena nyamuk.
Hasil dari kegiatan PSN Kec. Pajangan ini didapati untuk Dusun Bungsing Guwosari sample 32 rumah yang positif 7 dan ABJ (Angka Bebas Jentik) 78%. Dusun Mangir Kidul Sendangsari dari sampel 72 rumah yang positif 31dan ABJ 56,94 % dan Dusun Butuh Lor sampel 30 rumah yang positif 8 dan ABJ 77%.
Warga masyarakat dihimbau agar bersama-sama menjaga kebersihan rumah, melakukan PHBS, melakukan 3M (Menutup, Menguras dan Menimbun) sampah-sampah dilingkungannya, melakukan kerja bakti melakukan PSN sehingga penyakit karena nyamuk, leptopirosis dan penyakit lainnya dapat dihindari dari Kec. Pajangan.
Hingga selesainya kegiatan PSN di Dusun Mangir Kidul Sendangsari Pajangan situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. Tim Monitoring pemantau jentik kembali melakukan aktifitasnya. (Sihumas Polsek Pajangan).
Tim Monitoring PSN Kecamatan Pajangan terdiri dari Pemerintah Kecamatan Pajangan, Polsek, Koramil, PLKB, Puskesmas, KUA, Desa, PKK, RAPI Kec. Pajangan dan Pedukuhan tempat sasaran PSN.
Camat Pajangan Dra. Sri Kayatun mengatakan kesehatan menjadi salah satu program pokok dari Bupati Bantul. Dalam PSN diharapkan Tim memberkan himbauan kepada warganya untuk aktif memberishkan lingkungannya. Khitanan masal yang rencana tanggal 3 di Pajangan tidak jadi dan dipindahkan ke Jetis. Penggalian modal tidak ada rekom Camat dan Lurah agar tidak dilayani oleh masyarakat. Dalam program 100 hari Bupati Bantul diharapkan ada kreatifitas. Pemuda Karang Taruna Guwosari dan Sendangari didukung Pemerintah Desa Guwosari dan Kecamatan Pajangan akan mengadakan merti kali, agar sungai bersih dari sampah dan limbah serta ekosistemnya terjaga.
Terimkasih kepada RAPI Kec. Pajangan yang sudah bergabung dalam kegiatan PSN sehingga memudahkan dalam komunikasi antar Tim Monitoring PSN. Dengan komunikasi melalui frekuensi RAPI dapat lebih cepat, murah dan efektif. Mari kita laksanakan kegiatan PSN ini dengan niat ibadah.
Kepala Puskesmas Pajangan Dr. Lucia Sri Rejeki, MPH mengatakan sudah ada 340 kasus DBD (Demam Berdarah Denque) dan semuanya tertolong. Pajangan mengalami peningkatan penyakit karena nyamuk ini, selain itu kita harus mewasdai penyakit Leptopirosis yang disebebkan oleh tikus, dari 20 kasus di Kab. Bantul Pajangan sudah menymbangkan 2 kasus. Pinggiran sawah diharapkan ditanami bunga tikus tidak mau dan masyrakat harus mencuci bersih alat dapur dan jangan sampai dikencingi tikus. Penyakit Campak anak SMA ada 6 orang, untuk itu imunisasi campak harap diselesaikan dan lakukan lagi sesuai kalender imunisasi. Angka persalinan remaja banyak di Pajangan banyak, dihimbau kepada para orang tua dan disampaikan saat penyuluhan ke warga agar orang tua tidak menikahkan anak perempuannya terlebih dahulu minimal umur 20 Tahun baru boleh. Terakhir Ia mengajak untuk gropyok tikus dan gropyok jentik-jentik agar terhindar dari Leptopirosis dan penyakit karena nyamuk.
Hasil dari kegiatan PSN Kec. Pajangan ini didapati untuk Dusun Bungsing Guwosari sample 32 rumah yang positif 7 dan ABJ (Angka Bebas Jentik) 78%. Dusun Mangir Kidul Sendangsari dari sampel 72 rumah yang positif 31dan ABJ 56,94 % dan Dusun Butuh Lor sampel 30 rumah yang positif 8 dan ABJ 77%.
Warga masyarakat dihimbau agar bersama-sama menjaga kebersihan rumah, melakukan PHBS, melakukan 3M (Menutup, Menguras dan Menimbun) sampah-sampah dilingkungannya, melakukan kerja bakti melakukan PSN sehingga penyakit karena nyamuk, leptopirosis dan penyakit lainnya dapat dihindari dari Kec. Pajangan.
Hingga selesainya kegiatan PSN di Dusun Mangir Kidul Sendangsari Pajangan situasi berakhir dalam keadaan aman dan kondusif. Tim Monitoring pemantau jentik kembali melakukan aktifitasnya. (Sihumas Polsek Pajangan).
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE