Dalam pantauan Humas Polsek Pajangan, di setiap tempat di kampung seluruh Pajangan mengadakan tirakatan. Malam ini terpantau juga di Dusun Santan, Guwosari Pajangan juga diadakan tirakatan, Rabu (16/8/2017) jam 20.00 Wib
Acara di Santan diisi dengan Tahlilan dan doa bersama masyarakat di Pendopo Kabasyiran, di sebelah Utara Masjid Santan, masyarakat berkumpul tepat jam 20.00 Wib. Seusai dzikir tahlil, lalu dilanjutkan pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Tirakatan malam ini, juga sebagai bentuk rasa terimakasih kepada para pahlawan kemerdekaan dan mendoakan negara 8 Indonesia semakin bersatu, semakin sejahtera dan diajuhkan dari balak bencana sesuai harapan para Pahlawan.
"Ini adalah wujud syukur atas kemerdekaan. Dan juga berdoa secara khusus semoga arwah para pahlawan diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa. Dengan doa dan dzikir tahlil, ini adalah wujud syukur kita sebagai umat Islam." Demikian dikatakan Dukuh Santan Mudakir.
Acara berlangsung khidmat. Acara ini dihadiri seluruh warga, tak terkecuali warga non Muslim. Guyub rukun sekalipun berbeda keyakinan tak menjadi sebab renggangnya berkehidupan di dusun Santan.
Dalam pengajiannya, Kiai Ahmadi Bahrodin berpesan bahwa kita semua wajib menghargai jasa para pahalawan. Tak perlu mengecualikan perbedaan ras, suku, dan agama. Indonesia terbentuk dari cucuran keringat dan darah seluruh komponen bangsa, dari seluruh agama dan suku berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
"Kita harus saling menghargai perbedaan keyakinan dalam kehidupan bernegara. Tidak perlu saling mengungkit perbedaan. Yang lebih penting adalah mencari titik kesamaan dalam kehidupan bernegara." Demikian Kiai Ahmadi menuturkan.
"Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan negara dibanding mementingkan ego golongan dan kepentingan pribadi”, lanjut Kiai Ahmadi.
Setelah memotong tumpeng, bapak Mudakir memberikan tumpeng secara simbolis kepada dukuh dongkol bapak Mujiharjo. Lalu dilanjutkan makan bersama seluruh warga Santan.
Setelah dari dusun Santan, Humas Polsek Pajangan Aipda Moh. Arin Ashudi segera menuju ke dusun Karangber untuk meliput tirakatan dan pembagian hadiah di Waroeng Ndeso.
Hadir di Karangber Lurah Guwosari H. Muh. Suharto. Dalam sambutannya, Muh. Suharto mengatalan untik mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif demi kemajuan negara Indonesia.
"Dimana di sebuah desa pemudanya bergerak, pastilah kemajuan adalah hasil yang niscaya tercapai. Maka dari itu kami selalu mendukung pemuda-pemudi untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Terutama kekreatifan dan pendidikan masyarakat", ujarnya.
Kegiatan betlangsung hingga jam 22.00 Wib, berakhir dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan)
16.3-8-2017 Tirakatan HUT Kemerdekaan RI Ke 72 Di Santan Dan Karangber Guwosari .
Acara di Santan diisi dengan Tahlilan dan doa bersama masyarakat di Pendopo Kabasyiran, di sebelah Utara Masjid Santan, masyarakat berkumpul tepat jam 20.00 Wib. Seusai dzikir tahlil, lalu dilanjutkan pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Tirakatan malam ini, juga sebagai bentuk rasa terimakasih kepada para pahlawan kemerdekaan dan mendoakan negara 8 Indonesia semakin bersatu, semakin sejahtera dan diajuhkan dari balak bencana sesuai harapan para Pahlawan.
"Ini adalah wujud syukur atas kemerdekaan. Dan juga berdoa secara khusus semoga arwah para pahlawan diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa. Dengan doa dan dzikir tahlil, ini adalah wujud syukur kita sebagai umat Islam." Demikian dikatakan Dukuh Santan Mudakir.
Acara berlangsung khidmat. Acara ini dihadiri seluruh warga, tak terkecuali warga non Muslim. Guyub rukun sekalipun berbeda keyakinan tak menjadi sebab renggangnya berkehidupan di dusun Santan.
Dalam pengajiannya, Kiai Ahmadi Bahrodin berpesan bahwa kita semua wajib menghargai jasa para pahalawan. Tak perlu mengecualikan perbedaan ras, suku, dan agama. Indonesia terbentuk dari cucuran keringat dan darah seluruh komponen bangsa, dari seluruh agama dan suku berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
"Kita harus saling menghargai perbedaan keyakinan dalam kehidupan bernegara. Tidak perlu saling mengungkit perbedaan. Yang lebih penting adalah mencari titik kesamaan dalam kehidupan bernegara." Demikian Kiai Ahmadi menuturkan.
"Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kesatuan negara dibanding mementingkan ego golongan dan kepentingan pribadi”, lanjut Kiai Ahmadi.
Setelah memotong tumpeng, bapak Mudakir memberikan tumpeng secara simbolis kepada dukuh dongkol bapak Mujiharjo. Lalu dilanjutkan makan bersama seluruh warga Santan.
Setelah dari dusun Santan, Humas Polsek Pajangan Aipda Moh. Arin Ashudi segera menuju ke dusun Karangber untuk meliput tirakatan dan pembagian hadiah di Waroeng Ndeso.
Hadir di Karangber Lurah Guwosari H. Muh. Suharto. Dalam sambutannya, Muh. Suharto mengatalan untik mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif demi kemajuan negara Indonesia.
"Dimana di sebuah desa pemudanya bergerak, pastilah kemajuan adalah hasil yang niscaya tercapai. Maka dari itu kami selalu mendukung pemuda-pemudi untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Terutama kekreatifan dan pendidikan masyarakat", ujarnya.
Kegiatan betlangsung hingga jam 22.00 Wib, berakhir dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan)
16.3-8-2017 Tirakatan HUT Kemerdekaan RI Ke 72 Di Santan Dan Karangber Guwosari .
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE