Bhabinkamtibmas Desa Guwosari Bripka Supri Handono, S.H. menghadiri pengajian oleh KH. Ahmad Solikhun (Geger Magelang) dalam rangka Peringatan Haul KH. Cholil dan KH. Mahfud serta peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW 1438 H di Masjid Tegalrejo Dusun Kedung RT 02 Guwosari Pajangan, Senin (3/4/2017). jam 20.00 Wib.
Hadir dalam Pengajian ini Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih, KH. Solikhun (Tausiah dari Geger Magelang), Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, KH. Mustofa (tuan rumah), Ketua Pelaksana KH. Ridwan Maksum, Kepala Dukuh Kedung Bpk. Anwar Aswahadi, Kepala Dukuh Santan Bpk. Mudakir, Pamong Desa Guwosari dan ratusan jamaah.
KH. Mustofa wakil dari pihak keluarga dalam sambutannya mengucapkan selamat datang. Mbah KH. Cholil termasuk yang babat alas di Bantul. Tegalrejo, Tegalgondo dan Tegalsari. Acara haul diperingati setiap tanggal 7 Rajab bersamaan dengan peringatan Isro’ Mi’roj juga untuk Tholibul Qilmi. Kami menyampaikan terimakasih atas bantuan dari seluruh warga dan grup Hardoh.sehingga terlaksanannya kegiatan ini dengan baik dan terus setiap tahunnya. Semoga kegiatan ini membawa manfaat untuk Dusun Kedung, Desa Guwosari dan Kec. Pajangan, pungkasnya.
Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih dalam pidatonya menyampaikan atas nama Pemerintah Kab. Bantul menyambut baik adanya Pengajian oleh Majelis Haul malam ini. Perjuangan beliau KH. CHolil dan KH. Mahfud perlu kita teladani dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua dan Jama'ah selalu mendapat berkah keselamatan dunia akhirat oleh Alloh SWT..
KH. Ahmad Sholikhun dalam pengajiannya menyampaikan ada 3 hal yang menyertai kita ketika mati. Keluarga, harta benda dan amal, namun hanya amal yang menemani hingga akherat, perbanyak perjuangan untuk berbuat amal kebaikan di dunia sehingga kita semua selamat di Akherat.
Menghadapi masalah berat orang muslim khususnya NU (Nahdhatul Ulama) akan melakukan Sholat Hajat. Sholat Tahajut penting dilakukan untuk menolong kita di alam Kubur dan Akherat. Di hadis Bukhori, Sholat harus dilanjutkan dengan wiridan. Orang habis Sholat tanpa wiridan berarti tidak Butuh Alloh SWT dan orang tergolong munafik. Orang muslim ditinggal alim ulama hatinya akan sedih, jika tidak sedih termasuk orang munafik.
Terakhir Ia berpesan agar warga NU tetap meneruskan tradisinya para Ulama seperti Ziara Kubur, Nyadran, Shodaqoh, Dzikir sesudah Sholat, Tahlil dan Doa maupun tradisi lainnya. Ia menutup Pengajian dengan doa.
Pengamanan acara Haul malam itu dilakukan oleh Banser Kec. Pajangan bersama Polsek Pajangan. Acara selesai dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan).
Link Album foto tidak tampil, silahkan buka posting ini dengan Chrome:
3.5-4-2017 Wakil Bupati Bantul Hadiri Pengajian Haul KH. Cholil Dan KH. Mahfud Serta Peringatan Isro Miroj
Hadir dalam Pengajian ini Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih, KH. Solikhun (Tausiah dari Geger Magelang), Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, KH. Mustofa (tuan rumah), Ketua Pelaksana KH. Ridwan Maksum, Kepala Dukuh Kedung Bpk. Anwar Aswahadi, Kepala Dukuh Santan Bpk. Mudakir, Pamong Desa Guwosari dan ratusan jamaah.
KH. Mustofa wakil dari pihak keluarga dalam sambutannya mengucapkan selamat datang. Mbah KH. Cholil termasuk yang babat alas di Bantul. Tegalrejo, Tegalgondo dan Tegalsari. Acara haul diperingati setiap tanggal 7 Rajab bersamaan dengan peringatan Isro’ Mi’roj juga untuk Tholibul Qilmi. Kami menyampaikan terimakasih atas bantuan dari seluruh warga dan grup Hardoh.sehingga terlaksanannya kegiatan ini dengan baik dan terus setiap tahunnya. Semoga kegiatan ini membawa manfaat untuk Dusun Kedung, Desa Guwosari dan Kec. Pajangan, pungkasnya.
Wakil Bupati Bantul KH. Abdul Halim Muslih dalam pidatonya menyampaikan atas nama Pemerintah Kab. Bantul menyambut baik adanya Pengajian oleh Majelis Haul malam ini. Perjuangan beliau KH. CHolil dan KH. Mahfud perlu kita teladani dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua dan Jama'ah selalu mendapat berkah keselamatan dunia akhirat oleh Alloh SWT..
KH. Ahmad Sholikhun dalam pengajiannya menyampaikan ada 3 hal yang menyertai kita ketika mati. Keluarga, harta benda dan amal, namun hanya amal yang menemani hingga akherat, perbanyak perjuangan untuk berbuat amal kebaikan di dunia sehingga kita semua selamat di Akherat.
Menghadapi masalah berat orang muslim khususnya NU (Nahdhatul Ulama) akan melakukan Sholat Hajat. Sholat Tahajut penting dilakukan untuk menolong kita di alam Kubur dan Akherat. Di hadis Bukhori, Sholat harus dilanjutkan dengan wiridan. Orang habis Sholat tanpa wiridan berarti tidak Butuh Alloh SWT dan orang tergolong munafik. Orang muslim ditinggal alim ulama hatinya akan sedih, jika tidak sedih termasuk orang munafik.
Terakhir Ia berpesan agar warga NU tetap meneruskan tradisinya para Ulama seperti Ziara Kubur, Nyadran, Shodaqoh, Dzikir sesudah Sholat, Tahlil dan Doa maupun tradisi lainnya. Ia menutup Pengajian dengan doa.
Pengamanan acara Haul malam itu dilakukan oleh Banser Kec. Pajangan bersama Polsek Pajangan. Acara selesai dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan).
Link Album foto tidak tampil, silahkan buka posting ini dengan Chrome:
3.5-4-2017 Wakil Bupati Bantul Hadiri Pengajian Haul KH. Cholil Dan KH. Mahfud Serta Peringatan Isro Miroj
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE