Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H. menghadiri pentas teater oleh Karang Taruna Dipo Ratna Mudan dan pagelaran Wayang kulit Diponegoro dalam rangka Grebeg Selarong 2017 di Obyek Wisata Goa Selarong Dusun Kembangputihan RT 02 Guwosari Pajangan Bantul, Jumat (14/7/2017) jam 20.00 Wib.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kebudayaan Kab Bantul Sunarto, SH, MM, Sekretaris merangkap Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kab. Bantul Kwintarto Heru Prabowo, S.Sos, Anggota DPRD DIY Danang wahyu subroto SE.Msi dan Joko Purnomo, GBPH Yudhaningrat, Kepala KPR (Kesatuan Pengamanan Rutan) Bantul Fx Agus Subagya, SH, Camat Pajangan Yulius Suharta, S.Sos, M.Si., Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, Ketua BPD Desa Guwosari H. Muhammad Juremi, S.Sos, Ketua LPMD Desa Guwosari Bpk. Agus Jusdani, Roni Sadewo Ketua Trah Diponegoro, tamu undangan, toga, tomas dan warga masyarakat sejumlah ± 500 orang. Hadir juga duta pelajar dari Korea Selatan untuk lebih mengenal kebudayaan Indonesia dan terutama sejarah Diponegoro.
Menghangatkan acara, kesenian diawali dengan pementasan Gejog Lesung Karya Manunggal dari kalk ijon pimpinan Ibu Pariyah yang dilanjutkan dengan pementasan Teater Dipo Ratna Muda dengan judul “Selarong Tanah Istimewa”.
Setelah dua bulan berlatih, teater Dipo Ratna Muda akhirnya tampil. Halaman parkir obyek wisata Goa Slarong penuh sesak penonton.
Sutradara teater, Ihwan, merasa sangat lega dan puas dengan penampilan anak didiknya. Semua pemain tampil maksimal sesuai dengan apa yang dilatihkan selama ini. Selain antusiasme penonton yang luar biasa, kebahagian para pemain menjadi acuan pentas perdana ini sangat memuaskan.
Emi, sebagai ketua teater, juga merasa usahanya mendampingi rekan-rekannya tidak sia-sia. Semua kemampuan telah tercurahkan di atas panggung.
"Tidak ada kepuasan melebihi melihat teman-teman yang tampil maksimal. Aplous dan sambutan penonton merupakan hal yang luar biasa bagi para pemain," demikian seperti dikatalan Emi.
Acara sendiri dimulai 21.00-22.00 Wib. Dan penonton tidak ada yang berajak dari tempat duduknya bahkan mereka duduk dilantai di depan kursi tamu undangan selama pementasan berlangsung.
Lurah Guwosari H. Muh. Suharto dalam sambutannya mengatakan generasi muda Karang Taruna Dipo Ratna Muda mempunyai SDM, talenta dan yang terpenting kemauan. Pas negara memilih Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari berprestasi tingkat nasional karena memberi konstribusi kepada Pemerintah Desa, Kecamatan dan Indonesia dan tanpa Pamrih. Pemuda kuat, negara menjadi barodatun warrobun ghofur. “Selarong harus bisa menjadi salah satu ikon dan tujuan Wisata di Kab. Bantul”, ajaknya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Kab Bantul Sunarto, SH, MM mewakili Bupati Bantul Drs. H. Suharsono mengatakan Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dan Wakil Bupati Bantul KH. Drs.Abdul Halim Muslih pada kesempatan ini ada acara bebarengan sehingga kami dan Plt. Kepala Dinas Pariwiaata mewakili beliau.
Kami ikut gembira, Minggu besok (16/7) ada kirab Budaya sebagai upaya kita untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan leluhur kita. Masyarakat dan Pemerintah Desa agar mendukung Karang Taruna Dipo Ratna Muda untuk berkarya. Pak Joko dan Pak Danang (DPRD D.I. Yogyakarta) menambah semangat makaryo mbangun Desa di Kab. Bantul dengan seni dan Budaya.
Bantul memliki kelompok seni ± 2200, Pajangan telah memajukan kelompok seni. Saya titip kepada Camat, Lurah, Dukuh dan warga agar kelompok kesenian yang belum mendaftar dilakukan pendampingan dan dibantu agar merekamemperoleh Nomor Induk Kesenian (NIK). Dengan memiliki NIK akan mudah dalam berkoordinasi guna melestarikan seni Budaya di Kab. Bantul Yogyakarta.
“Ada prioritas khusus untuk Kec. Pajangan dalam pengurusan NIK nantinya. Kegiatan yang baik ini terus dilestarikan. Pemerjntah dan DPRD mendukung kegiatan ini. Pagelaran Wayang kulit ada pesan pesan tata krama, tuntunan yang baik agar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga seni Budaya yang ada di Kec. Pajangan tambah semarak dan tambah meriah ditahun yang akan datang yakni Grebek Selarong. Selamat dan sukses untuk panitia. Semoga masyarakat Guwosari kedepan lebih bersatu padu mendukung kelesatarian seni Budaya ini”, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kab Bantul Sunarto, SH, MM dengan didampingi tamu undangan memukul Gong tanda dimulainya Grebeg Selarong 2017. Sedangkan untuk pagelaran Wayang Kulit Diponegoro diawali dengan penyerahan tokoh wayang Pangeran Diponegoro dari Roni Sadewo kepada Ki Dalang Warjudi Wignyoswara (Ki Bekel Cermo Wignyo Utomo).
Pagelaran Perdana Wayang Kulit Diponegoro di Goa Selarong menarik minat warga masyarakat untuk menyaksikan, GBPH Yudhaningrat menyaksikannya hingga paripurna. (Sihumas Polsek Pajangan)
14.7-7-2017 ALL Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro.
14.7-7-2017 700D Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro.
14.7-7-2017 1100D Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro.
14.7-7-2017 1200D Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro..
14.6-7-2017 Selvie Workshop Bonsai Grebeg Selarong 2017.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kebudayaan Kab Bantul Sunarto, SH, MM, Sekretaris merangkap Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kab. Bantul Kwintarto Heru Prabowo, S.Sos, Anggota DPRD DIY Danang wahyu subroto SE.Msi dan Joko Purnomo, GBPH Yudhaningrat, Kepala KPR (Kesatuan Pengamanan Rutan) Bantul Fx Agus Subagya, SH, Camat Pajangan Yulius Suharta, S.Sos, M.Si., Lurah Guwosari H. Muh. Suharto, Ketua BPD Desa Guwosari H. Muhammad Juremi, S.Sos, Ketua LPMD Desa Guwosari Bpk. Agus Jusdani, Roni Sadewo Ketua Trah Diponegoro, tamu undangan, toga, tomas dan warga masyarakat sejumlah ± 500 orang. Hadir juga duta pelajar dari Korea Selatan untuk lebih mengenal kebudayaan Indonesia dan terutama sejarah Diponegoro.
Menghangatkan acara, kesenian diawali dengan pementasan Gejog Lesung Karya Manunggal dari kalk ijon pimpinan Ibu Pariyah yang dilanjutkan dengan pementasan Teater Dipo Ratna Muda dengan judul “Selarong Tanah Istimewa”.
Setelah dua bulan berlatih, teater Dipo Ratna Muda akhirnya tampil. Halaman parkir obyek wisata Goa Slarong penuh sesak penonton.
Sutradara teater, Ihwan, merasa sangat lega dan puas dengan penampilan anak didiknya. Semua pemain tampil maksimal sesuai dengan apa yang dilatihkan selama ini. Selain antusiasme penonton yang luar biasa, kebahagian para pemain menjadi acuan pentas perdana ini sangat memuaskan.
Emi, sebagai ketua teater, juga merasa usahanya mendampingi rekan-rekannya tidak sia-sia. Semua kemampuan telah tercurahkan di atas panggung.
"Tidak ada kepuasan melebihi melihat teman-teman yang tampil maksimal. Aplous dan sambutan penonton merupakan hal yang luar biasa bagi para pemain," demikian seperti dikatalan Emi.
Acara sendiri dimulai 21.00-22.00 Wib. Dan penonton tidak ada yang berajak dari tempat duduknya bahkan mereka duduk dilantai di depan kursi tamu undangan selama pementasan berlangsung.
Lurah Guwosari H. Muh. Suharto dalam sambutannya mengatakan generasi muda Karang Taruna Dipo Ratna Muda mempunyai SDM, talenta dan yang terpenting kemauan. Pas negara memilih Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari berprestasi tingkat nasional karena memberi konstribusi kepada Pemerintah Desa, Kecamatan dan Indonesia dan tanpa Pamrih. Pemuda kuat, negara menjadi barodatun warrobun ghofur. “Selarong harus bisa menjadi salah satu ikon dan tujuan Wisata di Kab. Bantul”, ajaknya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Kab Bantul Sunarto, SH, MM mewakili Bupati Bantul Drs. H. Suharsono mengatakan Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dan Wakil Bupati Bantul KH. Drs.Abdul Halim Muslih pada kesempatan ini ada acara bebarengan sehingga kami dan Plt. Kepala Dinas Pariwiaata mewakili beliau.
Kami ikut gembira, Minggu besok (16/7) ada kirab Budaya sebagai upaya kita untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan leluhur kita. Masyarakat dan Pemerintah Desa agar mendukung Karang Taruna Dipo Ratna Muda untuk berkarya. Pak Joko dan Pak Danang (DPRD D.I. Yogyakarta) menambah semangat makaryo mbangun Desa di Kab. Bantul dengan seni dan Budaya.
Bantul memliki kelompok seni ± 2200, Pajangan telah memajukan kelompok seni. Saya titip kepada Camat, Lurah, Dukuh dan warga agar kelompok kesenian yang belum mendaftar dilakukan pendampingan dan dibantu agar merekamemperoleh Nomor Induk Kesenian (NIK). Dengan memiliki NIK akan mudah dalam berkoordinasi guna melestarikan seni Budaya di Kab. Bantul Yogyakarta.
“Ada prioritas khusus untuk Kec. Pajangan dalam pengurusan NIK nantinya. Kegiatan yang baik ini terus dilestarikan. Pemerjntah dan DPRD mendukung kegiatan ini. Pagelaran Wayang kulit ada pesan pesan tata krama, tuntunan yang baik agar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga seni Budaya yang ada di Kec. Pajangan tambah semarak dan tambah meriah ditahun yang akan datang yakni Grebek Selarong. Selamat dan sukses untuk panitia. Semoga masyarakat Guwosari kedepan lebih bersatu padu mendukung kelesatarian seni Budaya ini”, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kab Bantul Sunarto, SH, MM dengan didampingi tamu undangan memukul Gong tanda dimulainya Grebeg Selarong 2017. Sedangkan untuk pagelaran Wayang Kulit Diponegoro diawali dengan penyerahan tokoh wayang Pangeran Diponegoro dari Roni Sadewo kepada Ki Dalang Warjudi Wignyoswara (Ki Bekel Cermo Wignyo Utomo).
Pagelaran Perdana Wayang Kulit Diponegoro di Goa Selarong menarik minat warga masyarakat untuk menyaksikan, GBPH Yudhaningrat menyaksikannya hingga paripurna. (Sihumas Polsek Pajangan)
14.7-7-2017 ALL Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro.
14.7-7-2017 700D Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro.
14.7-7-2017 1100D Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro.
14.7-7-2017 1200D Teater Selarong Tanah Istimewa Dan Pagelaran Wayang Kulit Perjuangan Pangeran Diponegoro..
14.6-7-2017 Selvie Workshop Bonsai Grebeg Selarong 2017.
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE