Bhabinkamtibmas Desa Guwosari bersama Linmas Dusun Kalakijo mengamankan Festival Gejog Lesung DIY di Dusun Kalakijo RT 01 Guwosari Pajangan, Minggu (30/7/2017) jam 08.00 Wib.
Dalam festival Gejog Lesung Keistimewaan II Tahun 2017 di Kalakijo ini diisi dengan Kirab Ingkung dengan dikawal Bregodo Ponco Driyo kalakijo, Pencanangan Dusun Kalakijo enjadi Kampung Ingkung, pementasan Kesenian Gejog Lesung dari perwakilan Kabupaten/Kota di DIY sejumlah 8 peserta dan ditambah perlombaan-perlombaan.
Hadir dalam acara pembukaan ini DPRD DIY KPH Purbodiningrat, SE, MBA bersama istri GKR Maduretno, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs. Umar Priyono, M.Pd, DPRD Kab. Bantul H. Sadji, Camat Pajangan Yulius Suharta, S.Sos, M.Si., Sekcam Kec. Pajangan Bambang Yuliono, S.E., Dukuh Kalakijo H. Sareh Supardi, Kepala Dukuh Santan Bpk. Mudakir, perwakilan OPD dam tamu undangan.
KPH Purbodiningrat, SE, MBA mengatakan, kedatangannya kali ini untuk memeriahkan Festival Gejog Lesung Keistimewaan Ke II Tahun 2017 dan mencanangkan Kampung Kalakijo menjadi Kampung Ingkung. kreatifitas dari bapak ibu sekalian dapat menjadi contoh untuk masyarakat daerah lainnya. Gejog Lesung merupakan warisan budaya yang harus kita jaga yang notabene eksistensinya semakin terpinggirkan oleh kemajuan zaman dengan tergantikan oleh alat alat modern dalam proses menumbuk padi.
“Ingkung tidak hanya masakan biasa tapi juga mempunyai filosofi membersihkan (Selamatan) yang punya hajat. Semoga di tahun berikutnya kegiatan ini dapat terus berlangsung dan Gejog Lesung selanjutnya akan diadakan di daerah lain”, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono kita semua memanjatkan puji syukur untuk kali kedua kita melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dan melibatkan kraton, pemerintah daerah, kecamatan sampai ke Desa ini.
Hal ini merupakan momentum yang bagus untuk menjadikan semangat gotong royong dalam suatu daerah. Kalau kita hayati benar bahwa kegiatan yang rangkaiannya dari tingkat desa, kecamatan, Kabupaten dan DIY bisa terjalin baik maka akan bermanfaat besar.
Di tahun ini mudah mudahan menjadi tahun pembangunan yang tinggi karena di tahun 2017 ini di semua Kabupaten di Yogyakarta telah terbentuk Dinas Kebudayaan. Mudah-mudahan dengan strategi seperti itu nanti akan semakin meningkatkan aspek kebudayaan dan menjadi stimulan di aspek-aspek lainnya.
“Hari ini kita melihat nuansa budaya yang mempunyai dampak dalam perekonomian. Ini kita sebut budaya merupakan economic engine (mesin ekonomi) dalam pembangunan suatu daerah. Bapak ibu sekalian semoga gotong royong ini bisa kita jaga dan kita kembangkan untuk kemajuan dalam masyarakat”, katanya.
Pembukaan dilakukan dengan membunyikan pengusir manuk (burung) untuk sawah oleh KPH Purbodiningrat, SE, MBA, Drs. Umar Priyomo, M.Pd, bersama Muspika dan perwakilan OPD yang hadir.
Dalam kesempatan ini dilakukan pencanangan kampung Ingkung Kalakijo oleh GKR Maduretno dengan memotong tumpeng yang diberikan kepada Dukuh Kalakijo H. Sareh Supardi dan dilanjutkan penandatangan Prasasti. Kuliner Ingkung Desa Guwosari sudah dikenal masyarakat luas. Selain di Kalakijo kuliner ini ada di Dusun Karangber (Warung Ndeso) dan Santan, lokasinya berdekatan dan saling mendukung. Masing-masing warung mempunyai pelanggan sendiri, tergantung dari selera pelanggan. (Sihumas Polsek Pajangan)
.
.
.
Dalam festival Gejog Lesung Keistimewaan II Tahun 2017 di Kalakijo ini diisi dengan Kirab Ingkung dengan dikawal Bregodo Ponco Driyo kalakijo, Pencanangan Dusun Kalakijo enjadi Kampung Ingkung, pementasan Kesenian Gejog Lesung dari perwakilan Kabupaten/Kota di DIY sejumlah 8 peserta dan ditambah perlombaan-perlombaan.
Hadir dalam acara pembukaan ini DPRD DIY KPH Purbodiningrat, SE, MBA bersama istri GKR Maduretno, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs. Umar Priyono, M.Pd, DPRD Kab. Bantul H. Sadji, Camat Pajangan Yulius Suharta, S.Sos, M.Si., Sekcam Kec. Pajangan Bambang Yuliono, S.E., Dukuh Kalakijo H. Sareh Supardi, Kepala Dukuh Santan Bpk. Mudakir, perwakilan OPD dam tamu undangan.
KPH Purbodiningrat, SE, MBA mengatakan, kedatangannya kali ini untuk memeriahkan Festival Gejog Lesung Keistimewaan Ke II Tahun 2017 dan mencanangkan Kampung Kalakijo menjadi Kampung Ingkung. kreatifitas dari bapak ibu sekalian dapat menjadi contoh untuk masyarakat daerah lainnya. Gejog Lesung merupakan warisan budaya yang harus kita jaga yang notabene eksistensinya semakin terpinggirkan oleh kemajuan zaman dengan tergantikan oleh alat alat modern dalam proses menumbuk padi.
“Ingkung tidak hanya masakan biasa tapi juga mempunyai filosofi membersihkan (Selamatan) yang punya hajat. Semoga di tahun berikutnya kegiatan ini dapat terus berlangsung dan Gejog Lesung selanjutnya akan diadakan di daerah lain”, pungkasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono kita semua memanjatkan puji syukur untuk kali kedua kita melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dan melibatkan kraton, pemerintah daerah, kecamatan sampai ke Desa ini.
Hal ini merupakan momentum yang bagus untuk menjadikan semangat gotong royong dalam suatu daerah. Kalau kita hayati benar bahwa kegiatan yang rangkaiannya dari tingkat desa, kecamatan, Kabupaten dan DIY bisa terjalin baik maka akan bermanfaat besar.
Di tahun ini mudah mudahan menjadi tahun pembangunan yang tinggi karena di tahun 2017 ini di semua Kabupaten di Yogyakarta telah terbentuk Dinas Kebudayaan. Mudah-mudahan dengan strategi seperti itu nanti akan semakin meningkatkan aspek kebudayaan dan menjadi stimulan di aspek-aspek lainnya.
“Hari ini kita melihat nuansa budaya yang mempunyai dampak dalam perekonomian. Ini kita sebut budaya merupakan economic engine (mesin ekonomi) dalam pembangunan suatu daerah. Bapak ibu sekalian semoga gotong royong ini bisa kita jaga dan kita kembangkan untuk kemajuan dalam masyarakat”, katanya.
Pembukaan dilakukan dengan membunyikan pengusir manuk (burung) untuk sawah oleh KPH Purbodiningrat, SE, MBA, Drs. Umar Priyomo, M.Pd, bersama Muspika dan perwakilan OPD yang hadir.
Dalam kesempatan ini dilakukan pencanangan kampung Ingkung Kalakijo oleh GKR Maduretno dengan memotong tumpeng yang diberikan kepada Dukuh Kalakijo H. Sareh Supardi dan dilanjutkan penandatangan Prasasti. Kuliner Ingkung Desa Guwosari sudah dikenal masyarakat luas. Selain di Kalakijo kuliner ini ada di Dusun Karangber (Warung Ndeso) dan Santan, lokasinya berdekatan dan saling mendukung. Masing-masing warung mempunyai pelanggan sendiri, tergantung dari selera pelanggan. (Sihumas Polsek Pajangan)
.
.
.
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE