Kapolsek Pajangan AKP Suyanto, S.H. menghadiri acara silaturohmi Halal Bi Halal (Syawalan) Keluarga Besar PGRI Kab. Bantul dengan tema "Mewujudkan PGRI yang Bermartabat Menuju Pendidikan yang Bermutu" di aula Balai Desa Guwosari Pajangan Bantul, Kamis (13/3/2017) jam 10.00 Wib.
Hadir dalam acara ini Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Bantul Drs. Didik Warsito M.Si., Ketua PGRI Kab. Bantul Drs. Totok Sudarto, M.Pd (Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, DPRD Kab. Bantul H. Sapta Sarosa, S. Psi., Wakil Ketua PGRI D.I. Yogyakarta Drs Sahari, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Danu Suswaryanta, S.H., Ustadz Jazari, S.Ag., tamu undangan dan anggota PGRI Kab. Bantul.
Drs. Totok Sudarto, M.Pd dalam laporannya menyampaikan, anggota PGRI Kab. Bantul berjumlah ± 5200 dan terdapat anggota istimewa yaitu GTT dan PTT. PGRI Kab. Bantul siap melaksanakan tugas dalam mewujudkan visi Kab. Bantul untuk mewujudkan masyarakat Kab. Bantul sehat, cerdas dan sejahtera. Agar Guru benar konsentrasi dalam mendidik diharapkan tunjangan profesi Guru bisa melekat dengan gaji dan untuk GTT dan PTT agar honornya diharapkan mendekati UMR (Upah Minimum Regional). Seluruh Guru di Kab. Bantul tidak dalam kelompok kecil, Guru TK, SD, SMP dan SMA menjadi satu wadah dalam PGRI (100 hari setelah Kemerdekaan berdiri PGRI). Terakhir, Ia mengajak para Guru di Kab. Bantul tambah solid dalam mewujudkan visi Kab. Bantul.
Dalam Bulan Syawal ini, Ikrar syawalan untuk saling maaf memaafkan, melebur dosa, seluruh Guru dan peserta kegiatan yang hadir dan dibacakan Bpk. Sutrisno, M.Pd. (Kepala Sekolah SD Sendangsari)
Drs. Didik Warsito M.Si. mengatakan, permasalahan Demo Asosiasi Kepedulian Pendidikan Yogyakarta mengenai Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Ombudsman dan LSM menilai PPDB Kab. Bantul terbaik di Yogyakarta, terima kasih kepada Kepala Dinas pendidikan lama yang membuat pondasi menghadapi PPDB ini. mari kita wujudkan tekat Bupati Bantul, anak usia sekolah harus bisa Sekolah dan visi Kab. Bantul untuk mewujudkan masyarakat Kab. Bantul sehat, cerdas dan sejahtera.
Hari ini kita menjadi tuan rumah Porda, mohon doanya agar Bantul meraih target juara umum. Target Bupati Bantul lainnya, pendidikan SD dan SMP setiap Tahun bisa naik Grande untuk mewujudkan pendidikan Kab. Bantul terbaik di Yogyakarta. Mengenai Kenakalan Remaja (Klitih) Ia mengatakan, “Ngarso Dalem (Sultan HB X) dalam acara Syawalan mengharapkan D.I. Yogyakarta bebas dari Klitih, Kita (PGRI selaku Guru pendidik), orang tua, masyarakat dan Instansi terkait lainnya untuk melakukan pengawasan terhadap anaknya, Klitih harus bisa hilang dari Yogyakarta”, tuturnya.
Wakil Ketua PGRI Yogyakarta Drs. Sahari mengungkapkan, Syawalan ini membawa kita kepada jati diri kita yaitu sebagai perjuangan, baik perjuangan mencari nafkah yang halal, perjuangan sosial dan perjuangan untuk menyiapkan generasi muda penerus perjuangan Bangsa yang lebih baik.
D.I. Yogyakarta akan ketempatan ajang nasional yakni rapat pimpinan PGRI secara nasional (21-23/7), Pertemuan Guru nusantara (19-20/7), untuk itu PGRI Kab. Bantul siap untuk menghadapinya. “Bpk. Bupati yang kami hormati, Guru ada di mana mana dan bisa bertahan dalam situasi seperti apa pun, mereka menciptakan generasi penerus, saya titipkan nasib, kesejahteraan dan fasilitas kemudahannya sesuai kemampuan Pemerintah Kab. Bantul”, harapnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan dana setia kawan anggota PGRI Kab. Bantul yang purna tugas dan meninggal dunia serta Guru berprestasi oleh Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, H. Sapta Sarosa, S.Psi dan Drs. Totok Sudarto, M.Pd. Guru yang memasuki purna tugas Ibu Maimunah (SD Kembangputihan) dan Drs Martono (SMAN 1 Sanden). Sedangkan santunan dana setia kawan untuk meninggal terhdap ahli waris Almh. Mardi Astuti W (SMP 5 Banguntapan) dan penyerahan Piala Juara 3 MTQ ASN terhadap Bpk. Jalil, S.Ag.
Drs. H. Suharsono dalam arahannya menyampaikan perlunya pengembangkan pendidikan karakter dan meningkatkan teknologi dengan pendidikan yang bermutu untuk menghadapi tantangan di era globalisasi dan modern, seperti waktu jam belajar tidak ada penggunaan HP. Orang tua jangan memanjakan dan melakukan pembiaran terhadap anak anaknya.
Peralihan Remaja ke dewasa agar dilakukan tindakan contoh yang baik dari orang tua dan kita semua, "Masa depan mu hanya tergantung dirimu". Pelanggaran hukum Narkoba, miras oplosan dan kenakalan remaja akan merusak masa depanmu masa depan, kesehatan mu sendiri agar ditanamkan kepada anak.
Anak jangan diajari hal-hal negatif, berikan ajaran dan contoh positif terhadap mereka, satu teladan lebih baik dari 1000 nasehat. Istri saya juga Ketua PAUD, tentunya kesejahteraan pendidik akan kami perhatikan. Guru sebagai Pahlawan tanda jasa dan Guru profesi mulia, lakukan pendidikan secara tulus ikhlas niatkan untuk mengabdi kepada Negara dan Tuhan YME, pungkasnya.
Dalam acara Pengajian dan doa yang disampaikan oleh Ustadz Jazari, S.Ag. “Guru adalah pekerjaan mulia dan memiliki tempat yang strategis. Zaman yang makin maju harus banyak disikapi. Rezeki yang halala bukan jumlahnya, bukan hartanya yang melimpah namun kebarokahannya. Sama halnya dengan ilmu, bukan banyaknya namun barokah untuk kehidupan manusia”,tuturnya.
Acara ditutup dengan menyanyikan lagu Pada Mu Negeri. Seluruh rangkaian acara Halal Bi Halal Keluarga Besar PGRI Kab. Bantul berakhir dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan).
.
Hadir dalam acara ini Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kab. Bantul Drs. Didik Warsito M.Si., Ketua PGRI Kab. Bantul Drs. Totok Sudarto, M.Pd (Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, DPRD Kab. Bantul H. Sapta Sarosa, S. Psi., Wakil Ketua PGRI D.I. Yogyakarta Drs Sahari, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Danu Suswaryanta, S.H., Ustadz Jazari, S.Ag., tamu undangan dan anggota PGRI Kab. Bantul.
Drs. Totok Sudarto, M.Pd dalam laporannya menyampaikan, anggota PGRI Kab. Bantul berjumlah ± 5200 dan terdapat anggota istimewa yaitu GTT dan PTT. PGRI Kab. Bantul siap melaksanakan tugas dalam mewujudkan visi Kab. Bantul untuk mewujudkan masyarakat Kab. Bantul sehat, cerdas dan sejahtera. Agar Guru benar konsentrasi dalam mendidik diharapkan tunjangan profesi Guru bisa melekat dengan gaji dan untuk GTT dan PTT agar honornya diharapkan mendekati UMR (Upah Minimum Regional). Seluruh Guru di Kab. Bantul tidak dalam kelompok kecil, Guru TK, SD, SMP dan SMA menjadi satu wadah dalam PGRI (100 hari setelah Kemerdekaan berdiri PGRI). Terakhir, Ia mengajak para Guru di Kab. Bantul tambah solid dalam mewujudkan visi Kab. Bantul.
Dalam Bulan Syawal ini, Ikrar syawalan untuk saling maaf memaafkan, melebur dosa, seluruh Guru dan peserta kegiatan yang hadir dan dibacakan Bpk. Sutrisno, M.Pd. (Kepala Sekolah SD Sendangsari)
Drs. Didik Warsito M.Si. mengatakan, permasalahan Demo Asosiasi Kepedulian Pendidikan Yogyakarta mengenai Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Ombudsman dan LSM menilai PPDB Kab. Bantul terbaik di Yogyakarta, terima kasih kepada Kepala Dinas pendidikan lama yang membuat pondasi menghadapi PPDB ini. mari kita wujudkan tekat Bupati Bantul, anak usia sekolah harus bisa Sekolah dan visi Kab. Bantul untuk mewujudkan masyarakat Kab. Bantul sehat, cerdas dan sejahtera.
Hari ini kita menjadi tuan rumah Porda, mohon doanya agar Bantul meraih target juara umum. Target Bupati Bantul lainnya, pendidikan SD dan SMP setiap Tahun bisa naik Grande untuk mewujudkan pendidikan Kab. Bantul terbaik di Yogyakarta. Mengenai Kenakalan Remaja (Klitih) Ia mengatakan, “Ngarso Dalem (Sultan HB X) dalam acara Syawalan mengharapkan D.I. Yogyakarta bebas dari Klitih, Kita (PGRI selaku Guru pendidik), orang tua, masyarakat dan Instansi terkait lainnya untuk melakukan pengawasan terhadap anaknya, Klitih harus bisa hilang dari Yogyakarta”, tuturnya.
Wakil Ketua PGRI Yogyakarta Drs. Sahari mengungkapkan, Syawalan ini membawa kita kepada jati diri kita yaitu sebagai perjuangan, baik perjuangan mencari nafkah yang halal, perjuangan sosial dan perjuangan untuk menyiapkan generasi muda penerus perjuangan Bangsa yang lebih baik.
D.I. Yogyakarta akan ketempatan ajang nasional yakni rapat pimpinan PGRI secara nasional (21-23/7), Pertemuan Guru nusantara (19-20/7), untuk itu PGRI Kab. Bantul siap untuk menghadapinya. “Bpk. Bupati yang kami hormati, Guru ada di mana mana dan bisa bertahan dalam situasi seperti apa pun, mereka menciptakan generasi penerus, saya titipkan nasib, kesejahteraan dan fasilitas kemudahannya sesuai kemampuan Pemerintah Kab. Bantul”, harapnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan dana setia kawan anggota PGRI Kab. Bantul yang purna tugas dan meninggal dunia serta Guru berprestasi oleh Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, H. Sapta Sarosa, S.Psi dan Drs. Totok Sudarto, M.Pd. Guru yang memasuki purna tugas Ibu Maimunah (SD Kembangputihan) dan Drs Martono (SMAN 1 Sanden). Sedangkan santunan dana setia kawan untuk meninggal terhdap ahli waris Almh. Mardi Astuti W (SMP 5 Banguntapan) dan penyerahan Piala Juara 3 MTQ ASN terhadap Bpk. Jalil, S.Ag.
Drs. H. Suharsono dalam arahannya menyampaikan perlunya pengembangkan pendidikan karakter dan meningkatkan teknologi dengan pendidikan yang bermutu untuk menghadapi tantangan di era globalisasi dan modern, seperti waktu jam belajar tidak ada penggunaan HP. Orang tua jangan memanjakan dan melakukan pembiaran terhadap anak anaknya.
Peralihan Remaja ke dewasa agar dilakukan tindakan contoh yang baik dari orang tua dan kita semua, "Masa depan mu hanya tergantung dirimu". Pelanggaran hukum Narkoba, miras oplosan dan kenakalan remaja akan merusak masa depanmu masa depan, kesehatan mu sendiri agar ditanamkan kepada anak.
Anak jangan diajari hal-hal negatif, berikan ajaran dan contoh positif terhadap mereka, satu teladan lebih baik dari 1000 nasehat. Istri saya juga Ketua PAUD, tentunya kesejahteraan pendidik akan kami perhatikan. Guru sebagai Pahlawan tanda jasa dan Guru profesi mulia, lakukan pendidikan secara tulus ikhlas niatkan untuk mengabdi kepada Negara dan Tuhan YME, pungkasnya.
Dalam acara Pengajian dan doa yang disampaikan oleh Ustadz Jazari, S.Ag. “Guru adalah pekerjaan mulia dan memiliki tempat yang strategis. Zaman yang makin maju harus banyak disikapi. Rezeki yang halala bukan jumlahnya, bukan hartanya yang melimpah namun kebarokahannya. Sama halnya dengan ilmu, bukan banyaknya namun barokah untuk kehidupan manusia”,tuturnya.
Acara ditutup dengan menyanyikan lagu Pada Mu Negeri. Seluruh rangkaian acara Halal Bi Halal Keluarga Besar PGRI Kab. Bantul berakhir dalam keadaan aman kondusif. (Sihumas Polsek Pajangan).
.
Humas Polsek Pajangan tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE